BACA JUGA: Lagi, KPK Periksa Mantan Dirut Bank Century
Padahal para nelayan itu mencari ikan dan biota laut lainnya masih di dalam wilayah penangkapan Indonesia."Ini sangat merugikan Indonesia
BACA JUGA: Peluru Teroris Aceh Buatan Pindad
Nelayan kita ditangkap, sedangkan nelayan dari luar bisa seenaknya masuk karena tidak terpantau patroli AL kita," kata Paula Singal, dalam surat elektroniknya yang dikirimkan ke JPNN, Kamis (11/3).Kesimpulan tentang itu, lanjut Paula pula, antara lain berdasarkan hasil kunjungan kerja Komisi I DPR RI ke wilayah perbatasan Indonesia dengan Timor Leste, tepatnya di sekitar Kabupaten Belu, NTT
BACA JUGA: AJI Minta Radio Era Baru Tidak Ditutup
Hal ini terutama lantaran keterbatasan armada yang dimiliki Lantamal VII Kupang dalam melakukan patroli di wilayah perairan tapal batas."Mereka mengeluhkan (bahwa) jumlah kapal patrolinya sangat terbatasKalaupun ada, sistemnya tidak secanggih milik negara tetangga yang bisa mendeteksi (hingga) beberapa ratus mil," tandas Paula, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat.
Jika masalah itu tidak ditangani secepatnya, jelas Paula lagi, maka dikhawatirkan akan semakin banyak nelayan Indonesia yang ditangkap AL AustraliaSementara katanya, pencurian ikan di wilayah perairan Indonesia justru makin meningkatOleh karena itu, pemerintah harus mengalokasikan anggaran untuk pengadaan armada patroli di tapal batas tersebut(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanggulangi Teroris di Objek Vital
Redaktur : Tim Redaksi