Pengamanan Perairan di Kawasan Nusa Tenggara Lemah

Kamis, 11 Maret 2010 – 12:18 WIB
JAKARTA - Pengamanan wilayah perairan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Timor Leste maupun Australia, atau yang berada di sekitar kawasan Nusa Tenggara, dipandang sangat lemahAkibatnya, banyak nelayan Indonesia yang ditangkap kapal patroli Angkatan Laut (AL) Australia

BACA JUGA: Lagi, KPK Periksa Mantan Dirut Bank Century

Padahal para nelayan itu mencari ikan dan biota laut lainnya masih di dalam wilayah penangkapan Indonesia.

"Ini sangat merugikan Indonesia
Karena pengamanan perbatasan tidak maksimal

BACA JUGA: Peluru Teroris Aceh Buatan Pindad

Nelayan kita ditangkap, sedangkan nelayan dari luar bisa seenaknya masuk karena tidak terpantau patroli AL kita," kata Paula Singal, dalam surat elektroniknya yang dikirimkan ke JPNN, Kamis (11/3).

Kesimpulan tentang itu, lanjut Paula pula, antara lain berdasarkan hasil kunjungan kerja Komisi I DPR RI ke wilayah perbatasan Indonesia dengan Timor Leste, tepatnya di sekitar Kabupaten Belu, NTT
Dalam pertemuan dengan Gubernur NTT Frans Lebu Raya dan Danlantamal VII Kupang, terungkap bahwa sistem pengamanan di wilayah perbatasan memang tidak maksimal

BACA JUGA: AJI Minta Radio Era Baru Tidak Ditutup

Hal ini terutama lantaran keterbatasan armada yang dimiliki Lantamal VII Kupang dalam melakukan patroli di wilayah perairan tapal batas.

"Mereka mengeluhkan (bahwa) jumlah kapal patrolinya sangat terbatasKalaupun ada, sistemnya tidak secanggih milik negara tetangga yang bisa mendeteksi (hingga) beberapa ratus mil," tandas Paula, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat.

Jika masalah itu tidak ditangani secepatnya, jelas Paula lagi, maka dikhawatirkan akan semakin banyak nelayan Indonesia yang ditangkap AL AustraliaSementara katanya, pencurian ikan di wilayah perairan Indonesia justru makin meningkatOleh karena itu, pemerintah harus mengalokasikan anggaran untuk pengadaan armada patroli di tapal batas tersebut(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanggulangi Teroris di Objek Vital


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler