jpnn.com, JAKARTA - Pengamat pendidikan Indra Charismiadji menuturkan banyak sekali penyebab turunnya nilai unas. Termasuk untuk jenjang SMP yang kemarin dirilis Kemendikbud.
Dia mengatakan kalau Kemendikbud menyebut ada dugaan guru tidak tuntas dalam mengajar, berarti ada persoalan dalam penyajian materi. ’’Sebagai praktisi pendidikan, materi (pelajaran, Red) kita terlampau banyak,’’ tuturnya.
BACA JUGA: Nilai Unas SMP Turun Tajam, Ini Penyebabnya
Dengan banyaknya materi yang harus diajarkan kepada siswa, berpeluang pembelajaran tidak tuntas. Kemudian banyaknya materi pelajaran yang dijejalkan kepada siswa, membuat pembelajaran pada anak-anak berada di level tingkat rendah. Yakni di level menghafal.
’’Materi pelajaran kita itu banyak tapi tidak dalam,’’ jelasnya. Dia lantas membandingkan dengan sejumlah negara maju. Umumnya proses pembelajaran sudah mulai meringkas materi pelajaran.
BACA JUGA: SMPN 1 Surabaya Raih Nilai Rata-Rata Terbaik Unas
Tetapi setiap materi yang ada, disajikan secara mendalam. Sehingga anak-anak terbiasa belajar pada tingkat bernalar yang lebih tinggi.
Indra lantas menjelaskan di balik penurunan nilai Unas SMA maupun SMP, secara sederhana Kemendikbud menyebutkan bahwa selama ini tidak jujur. Sehingga nilai siswa tinggi.
BACA JUGA: Nih, Kritik Tajam Pengamat soal Kenaikan THR PNS
Dia sangat menyayangkan, berarti selama 72 tahun Indonesia merdeka, proses pendidikan di sekolah menggiring anak-anak tidak jujur.
’’Kalau sekarang sudah lebih jujur, tetapi nilainya masih rendah, berarti anak-anak kita tidak cerdas,’’ tandasnya. Kondisi ini mengkonfirmasi riset pendidikan yang dilakukan oleh PISA atau lembaga sejenis lainnya, bahwa kualitas pendidikan Indonesia masih rendah.
Pemicunya bisa mulai dari kualitas tenaga pengajar, sarana dan prasarana, kurikulum, serta materi yang dipelajari siswa.
Menurutnya sebuah hasil itu tidak akan mengingkari proses. Nah ketika sekarang hasil unas masih rendah atau mengalami penurunan, maka proses pembelajarannya harus dilakukan evaluasi. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nilai UN Turun Belum Tentu karena Siswa Malas Belajar
Redaktur & Reporter : Soetomo