Pengamat Duga Dokumen Target ISIS Cuma Rekayasa Intelijen

Selasa, 26 Januari 2016 – 11:09 WIB
Ilustrasi. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - BEKASI SELATAN - Pengamat terorisme, Al Chaidar meragukan keaslian dokumen yang berisi daftar tempat-tempat yang menjadi target serangan ISIS di Indonesia, tidak terkecuali di Kota Bekasi.

Al Chaidar meragukan dokumen tersebut sebagai skenario ISIS menghancurkan musuh-musuhnya di Indonesia. Pria asal Lhokseumawe ini justru menduga itu sebagai rekayasa intelijen. 

BACA JUGA: Ribuan Honorer Bakal Serbu Istana Negara

"Meragukan dokumen tersebut, seperti ada rekasaya oleh intelejen," ungkap Al Chaidar, seperti dikutip dari Radar Bekasi, Selasa (26/1).

Meski begitu, Al Chaidar meminta warga tidak menganggap enteng dokumen tersebut. Kewaspadaan harus tetap dijaga. Pelakunya harus ditindak. Begitu juga kelompok ISIS atau Al Qaeda harus ditangkap. 

BACA JUGA: Besok, Politikus Golkar Digarap KPK

"Siapapun yang melanggar hukum harus ditindak begitu juga dengan ISIS dan Al Qaeda harus ditangkap dan dibersihkan dari Indonesia," ujarnya.

Al Chaidar berharap tidak ada lagi dokumen yang beredar di masyarakat, dengan tujuan membuat opini publik sehingga masyarakat menjadi resah dengan beredarnya dokumen yang tidak diketahui siapa pembuatnya. Dan pihak kepolisian harus serius menanggapi segala bentuk laporan masyarakat guna pendektesian dini.

BACA JUGA: KPK Yakin Menang Duel Lawan RJ Lino

Sebelumnya, pasca penangkapan terduga teroris di Bantar Gebang pada Jumat (22/1) malam lalu, beredar dokumen berisi ancaman bom yang ditulis tangan dengan tinta berwarna biru di secarik kertas. Dokumen itu tersebar lewat pesan berantai. 

Dalam tulisan yang tidak diketahui penulisnya ini, ditulis 21 daerah yang menjadi target pengeboman, dan tiga target pengeboman ada di Kota Bekasi yakni Bekasi Square terdapat tiga bom, Pondokgede dua bom, dan untuk seluruh Bekasi 38 bom. (dat/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Susi Sempat Pingsan saat Pemakaman Panji Hilmansyah, Tabah ya Bu...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler