jpnn.com - JAKARTA - Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menyatakan, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) masih menangani persoalan yang terjadi di Indonesia seperti situasi kampanye. Salah satu persoalan yang dihadapi adalah turunnya nilai tukar rupiah.
“Sehingga komunikasi politik yang dilakukan itu berbau-bau pada saat kampanye. Gimana caranya cari tenar. Kalau saya rumuskan komunikasi politik mereka tenar habis. Tenang, sabar, nanti bisalah kita. Ujung-ujungnya Pak Presiden nanti tambah lagi: ‘saya ngomong masa enggak percaya',” kata Hendri Satrio dalam diskusi ertajuk “Ekonomi PHP (Pemberi Harapan Palsu), Nyatanya PHK” di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (6/9).
BACA JUGA: Demokrat Tak Keberatan Pimpinan Legislatif Dikocok Ulang, Asal...
Padahal, menurut Hendri, Jokowi-JK harus mengeluarkan program-program nyata untuk mengatasi persoalan ekonomi yang terjadi di Indonesia. Tidak lagi memupuk janji-janji seperti pada saat kampanye. “Nah sekarang programnya harus lebih riil,” ucap Hendri.
Meski demikian, Hendri mengakui, saat ini ada beberapa hal positif yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi persoalan ekonomi. Misalnya saja, pemerintah meluncurkan beberapa paket kebijakan ekonomi yang diharapkan bisa memperkuat nilai tukar rupiah.
BACA JUGA: PAN Masuk KIH, KMP Akan Bendung Revisi UU MD3
“Ada macam-macam yang positif. Tapi yang negatif juga banyak,” ungkap Hendri.(gil/jpnn)
BACA JUGA: Partai SBY Desak Pemerintah Lebih Cepat Atasi Bencana Asap
BACA ARTIKEL LAINNYA... KemenPAN-RB: Belum Ada Formulasi Penyelesaian Honorer K2
Redaktur : Tim Redaksi