jpnn.com - JAKARTA - Pasangan Joko Widodo- Jusuf Kalla (Jokowi-JK) merupakan representasi terbaik dari kehendak rakyat yang jujur dan berhati nurani. Jika Jokowi-JK menang, maka peluang pluralisme tetap selamat, akan lebih besar.
Pengamat politik dari LIPI Dr. Ikrar Nusa Bakti mengemukakan hal itu kepada pers di Jakarta, Sabtu (5/7), menyusul berakhirnya masa kampanye, dan mendekati pilpres 9 Juli 2014.
BACA JUGA: Hatta dan JK Saling Tantang soal Investigasi Kontrak Pertambangan
Ikrar mengatakan dalam pilpres nanti, semua pihak harus mampu membebaskan diri dari intimidasi, kecurangan, money politics, teror dan penggunaan aparat pemerintah, serta manipulasi penghitungan suara.
"Pilpres nanti juga harus bermartabat, tidak menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan, baik kubu Prabowo maupun Jokowi," ujarnya.
BACA JUGA: Prabowo dan Jokowi Adu Konsep Berdayakan Koperasi
Kemenangan yang bermartabat, menurut Ikrar, hanya bisa diraih dengan cara-cara kampanye yang baik, jauh dari fitnah, bohong dan memecah belah masyarakat.
"Jika nanti Jokowi terpilih, itu sudah merupakan kehendak rakyat yang merindukan perubahan di negeri ini, yaitu Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur.
BACA JUGA: Prabowo: Lebih Mudah Datangkan Sapi dari Australia
Berdasarkan pengamatan Ikrar, selama kampanye, Jokowi tidak menebar fitnah dan mengangkat isu-isu SARA. Sebaliknya, Jokowi menjunjung tinggi pluralisme, persatuan dan kesatuan bangsa.
“Saya dan siapa pun di antara kita ingin ke depan, Indonesia, reformasi dan pluralisme tetap selamat,” pungkas Ikrar. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Makin Yakin Konsultan Politik Asing Terlibat Kampanye Hitam ke Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi