JAKARTA - Karisma dan wibawa Menko Polhukam Djoko Suyanto memancar kuat ketika memberikan sambutan dalam akad nikah Edhie Baskoro Yudhoyono dengan Siti Ruby Aliya Rajasa di Istana Kepresidenan Cipanas, Jawa Barat, Kamis lalu (24/11)Djoko dipercaya untuk mewakili keluarga Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Hatta Rajasa yang baru saja resmi berbesan.
Tampilnya Djoko yang tidak memiliki hubungan kekeluargaan apa pun dengan SBY dan Hatta tentu cukup menarik perhatian
BACA JUGA: Mahfud Siap Jadi Calon Presiden 2014
Spekulasi politik pun berkembangBACA JUGA: Absen Sidik Jari, Tak Jamin Anggota DPR Rajin
SBY menjalani karir militernya di Angkatan Darat, sedangkan Djoko di Angkatan Udara."Dipercayanya Djoko untuk menyampaikan kata sambutan mewakili pihak keluarga saat akad nikah Ibas-Aliya semakin menegaskan kedekatan Djoko dengan SBY
BACA JUGA: Anggota DPR Asal Sultra Dianggap Calo
Kalau memungkinkan, bisa saja disatukan dengan paket Hatta," kata pengamat politik Burhanuddin Muhtadi di Jakarta, Minggu (27/11).Namun, Burhan -begitu dia biasa disapa- mengingatkan skenario paket Djoko-Hatta harus dibuktikan melalui popularitas keduanyaKalau berbagai hasil survei menunjukkan adanya tren elektabilitas yang meningkat, skenario ke arah sana akan semakin kuat.
"Sebaliknya, kalau elektabilitas keduanya tidak nendang-nendang juga, saya kira SBY cukup realistis untuk mencari atau mendukung calon lain yang mungkin untuk menang," ujar Burhan.
Awal bulan lalu, Djoko sebenarnya mengeluarkan pernyataan mengenai isu pencapresan tersebutKetika itu, Djoko mengatakan, ada dua syarat untuk menjadi presiden, yakni kemampuan dan kemauanDia merasa tidak memiliki keduanyaBahkan, Djoko menyatakan ingin pensiun dan ngemong cucu setelah 2014.
Benarkah Djoko sudah benar-benar menutup kemungkinan pencapresan dirinya? "Semua kemungkinan masih bisa terjadiItu gaya Pak Djoko yang tahu betul luar dalam karakter SBYJustru gaya rendah hati semacam itu, style yang disukai SBY," kata Burhan
Menurut dia, SBY tidak suka kalau orang-orang terdekatnya memperlihatkan nafsu untuk maju sebagai capres dengan sangat kentara"Jadi, pernyataan Djoko itu hanya menyesuaikan diri dengan gaya dan keinginan SBY," tegas Burhan.
Bila disimak, kata sambutan Djoko saat akad nikah Ibas-Aliya terasa penuh "makna"Dia menyebut pernikahan tersebut sebagai perwujudan moto Bhinneka Tunggal Ika"Integrasi dan kolaborasi budaya Jawa dan Palembang menunjukkan keanekaragaman budaya Nusantara yang bisa mereka persatukan lewat cinta," kata Djoko yang mengenakan sarung songket dan penutup kepala bergaya Palembang.
Bahkan, efek peristiwa itu sampai terbawa ke lantai Senayan keesokannyaSaat membuka rapat Tim Monitoring Papua DPR dengan Menko Polhukam Djoko Suyanto di gedung DPR Jumat (25/11), Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso melontarkan guyon yang cukup "nakal".
"Sambutan Anda kemarin, saat pernikahan, sangat bagus Pak DjokoAda apa ini kok sampai Pak SBY dan Pak Hatta menunjuk Anda sebagai wakilnyaIni mungkin sudah tanda-tanda alam ya?" kata Priyo.
Padahal, rapat itu juga dihadiri sejumlah pejabat penting lainDi antaranya, Mendagri Gamawan Fauzi, Menkum HAM Amir Syamsuddin, Panglima TNI Agus Suhartono, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, serta puluhan anggota DPR dan DPD dari Papua dan Papua BaratMendengar guyon Priyo, tawa spontan meledak dari mereka yang hadir.
"Bukan apa-apaItu hanya tanda-tanda alam kalau saya mau ke DPRDan, sekarang saya di sini," elak Djoko.
Secara terpisah, Wasekjen DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan, isu paket Djoko-Hatta hanya spekulasiInternal Partai Demokrat, lanjut dia, mengetahui bahwa Djoko Suyanto tidak memiliki ketertarikan atau hasrat untuk berkiprah pada 2014 dalam konteks capres-cawapres
"Masa pengabdian sebagai Menko Polhukam yang terakhirKita hormatilah pilihan itu," kata Ramadhan(pri/c7/tof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPD Merasa Seperti LSM
Redaktur : Tim Redaksi