Pengamat Sebut Tiga Kekeliruan Hatta di Debat

Minggu, 06 Juli 2014 – 23:21 WIB

jpnn.com - JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Airlangga Haryadi, menyebutkan ada tiga kesalahan yang dilakukan calon wakil presiden Hatta Rajasa dalam debat calon presiden dan cawapres, Sabtu (5/7) malam.

Menurutnya, ini merupakan sebuah kesalahan yang tak patut dilakukan seorang yang berpengalaman di pemerintahan dan terakhir memegang jabatan Menteri Koordinator Perekonomian.

BACA JUGA: Dukungan Demokrat pada Prabowo-Hatta Tak Akan Gerus Suara Jokowi-JK

"Hatta salah mempersepsi penghargaan Adipura dengan menyebut Kalpataru, dia juga salah mengira Kota Solo saat dipimpin Jokowi tak pernah dapat penghargaan lingkungan. Padahal pernah mendapatkannya dari kementerian Lingkungan Hidup," papar Haryadi, Minggu, (6/7).

Dijelaskan Haryadi, Hatta salah mengira DKI Jakarta tak mendapat Adipura karena kriteria baku. Padahal, kata dia, DKI tak mendapat Adipura karena alasan yang secara substansial amat politis oleh pemerintah pusat untuk menjegal Joko Widodo.

BACA JUGA: Debat Terakhir dan Konser GBK Mantapkan Pemilih ke Jokowi-JK

Berdasarkan pengamatannya di debat kemarin, Haryadi menilai Jokowi-JK tampak lebih punya chemistry sebagai pasangan capres-cawapres. Keduanya kelihatan sangat tenang dan menikmati event debat terakhir itu.

Dia menyebutkan Jokowi-JK tak bisa dijebak dengan pertanyaan-pertanyaan menohok seperti Gas Tangguh, isu lingkungan, dan kontrak investasi asing.

BACA JUGA: Jokowi-JK Diuntungkan Tembakan soal Mafia Energi dan Pangan

"Seperti telah menduga akan munculnya pertanyaan-pertanyaan itu, Jokowi-JK tak sekadar menjawab lugas, tapi bahkan menohok balik," nilai Haryadi.

Dia menambahkan, dari perspektif "bahasa tubuh", Hatta Rajasa dan Prabowo saat memaparkan visi-misinya dengan cara memegang mike pakai tangan kanan dan menegaskan sesuatu dengan menggerakkan tangan kiri. Sedangkan keseharian mereka bukan kidal.

"Ini menandakan kalau Hatta dan Prabowo sedang nervous, tak mendalami yang dibicarakan. Sebaliknya JK dan Jokowi memegang mike dengan tangan kiri, dan menegaskan sesuatu dengan tangan kanan. Keseharian mereka juga bukan kidal. Ini menandakan Jokowi-JK lebih tenang dan mendalami yang dibicarakan," pungkas Haryadi. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Capres Terpilih Menang Tipis, Potensi Rusuh Menguat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler