Pengaruh Jimat, Bunuh Bocah SD

Jumat, 14 Februari 2014 – 05:36 WIB

jpnn.com - KAYUAGUNG – Pencarian terhadap pelaku pembunuhan disertai dugaan pemerkosaan terhadap bocah SD asal Dusun VIII, Desa Cengal, Kecamatan Cengal OKI, Nisa (8), dihentikan. Itu setelah pelakunya, Hendri, menyerahkan diri ke Mapolsek Cengal, Rabu (12/2), sekitar pukul 19.00 WIB.

Dugaan warga yang sebelumnya mengatakan Nisa tumbal pesugihan dari pelakunya, hampir mendekati. Memang masih berbau mistis, seperti pengakuan tersangka Hendri kepada polisi.

BACA JUGA: Lagi, Agen Judi Bola Ditangkap

“Menurut tersangka, dia membunuh karena merasa ada aura panas pada jimat yang dimilikinya. Berbentuk ikat pinggang yang selalu dipakainya,” ungkap Kapolsek Cengal, Iptu Dharmanson, Kamis (13/2).

Namun untuk dugaan pemerkosaan terhadap korban, kata Dharmanson, tersangka Hendri belum mengakuinya. “Tersangka sudah kami limpahkan ke Polres OKI, kami takut keluarga korban mendatangi mapolsek dan mengamuk. Selain itu karena korbannya anak di bawah umur, penyidikannya juga dilakukan Unit PPA Satreskrim Polres OKI,” jelasnya.

BACA JUGA: Bunuh Ibu Kandung, Yusuf Dituntut 15 Tahun Penjara

Ditambahkan Dharmanson, pihaknya sempat memanggil ayah pelaku, untuk dimintai keterangannya, Selasa (11/2). Dia datang bersama adik pelaku ke Mapolsek Cengal.

“Adik pelaku ini kami dapati membawa senjata tajam, sehingga dia kami tahan. Setelah ayahnya pulang, mungkin langsung menghubungi anaknya (tersangka Hendri). Esok harinya, tersangka menyerahkan diri ke mapolsek dengan didampingi ayahnya,” terang Dharmanson, via ponselnya.

BACA JUGA: Cabuli Bocah dengan Lidi

Ayah pelaku dipanggil untuk diperiksa, karena sehari setelah kejadian pelaku pembunuhan terhadap korban mulai mengarah pada tersangka Hendri. Sebab dia sempat dikejar warga, kabur ke dalam hutan. Sepeda motornya yang ditinggalkan, dibakar warga.

“Untuk caranya membunuh korban, tersangka mengakuinya dengan mencekik leher. Kejadiannya di belakang rumah tersangka, lalu mayat korban diseret ke semak-semak berjarak 26 meter dari rumahnya. Ditutupi rerumputan,” pungkas Dharmanson.

Sementara tersangka Hendri, mengaku memilih menyerahkan diri karena takut dibunuh warga. “Saya hanya lari masuk hutan desa beberapa malam, sedangkan untuk makan saya nitip sama warga yang ada di kebun untuk membeli makanan ke desa. Saya memang membunuhnya, tapi tidak memperkosanya,” kelitnya.

Sekadar mengingatkan, mayat Nisa ditemukan Selasa lalu (4/2) sekitar pukul 15.00 WIB. Sebelumnya, dia empat hari menghilang. Saat ditemukan, kondisinya sudah membusuk. Dari hasil visum, didapati luka robek akibat benda tumpul pada kemaluannya. Diduga, sebelum dibunuh korban lebih dulu diperkosa. Selain itu, terdapat beberapa luka memar, seperti pada bagian kiri dan kanan kepalanya. (hak/air/ce1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bayi yang Terbuang Jadi Rebutan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler