Pengawas Pemilu Harus Tegas Sikapi Ujaran Kebencian

Rabu, 20 Desember 2017 – 21:37 WIB
Mendagri Tjahjo Kumolo. Foto: Humas Kemendagri

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengajak semua pihak meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.

Caranya, penyelenggara maupun peserta sama-sama berkomitmen menolak ujaran kebencian, SARA dan fitnah dalam kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018 maupun Pemilu yang kembali digelar 2019 mendatang.

BACA JUGA: Ivon Rekso, Sosok Aneh Penerobos Istana Negara

"Harus tegas dengan kampanye ujaran kebencian, SARA dan fitnah," ujar Tjahjo di Jakarta, Rabu (20/12).

Peserta pilkada maupun pemilu kata mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini, harus mengedepankan kampanye programatik, adu program dan konsep untuk pembangunan bangsa.

BACA JUGA: Simak, Ini Kabar Terbaru Kasus Ujaran Kebencian Bu Dokter

Dengan demikian masyarakat secara tidak langsung akan semakin dewas dalam memilih pemimpin yang berkualitas.

"Jadi, mari sama-sama kampanyekan ini. Kami juga sudah minta Bawaslu tegas. Kalau ditemukan ada politik uang, langsung ditindak tegas," ucapnya.

BACA JUGA: Sudah Tak Zaman Main Isu SARA di Pilkada 2018!

Menurut mantan anggota DPR ini, jika pengawas pemilu menemukan ada calon yang terbukti melakukan pelanggaran, tidak perlu ragu melakukan diskualifikasi. Dengan langkah tersebut, maka pesta demokrasi diyakini dapat berjalan dengan baik.

"Harus tegas, mari adu program, adu konsep itulah saya kira tugas ke depan yang perlu dipersiapkan. Saya cukup optimistis Pilkada 2018 akan berjalan aman lancar. Demikian juga Pemilu 2019, mudah-mudahan semua lancar," pungkas Tjahjo.(gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menghina Presiden dan Panglima TNI, Ibu Dokter Ini Dibekuk


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler