Pengeluaran Ortu Siswa Sudah Besar, Jangan Dipungli

Sabtu, 08 Juli 2017 – 07:10 WIB
Ortu antar putra-putrinya ke sekolah. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, SAMBAS - DPRD Sambas, Kalbar, menyoroti proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Para wakil rakyat mengingatkan pihak sekolah agar jangan sampai menjadi target tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli).

BACA JUGA: Nilai Anak Cukup, Rumah Dekat Sekolah tapi tak Diterima, Orang Tua Kecewa

“Saya imbau pihak sekolah berhati-hati dan serius untuk menjaga adanya pungutan yang tidak jelas. Ingat ada tim Saber Pungli yang selalu memantau,” kata Ketua DPRD Sambas Arifidiar, Jumat (7/7).

Pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati H. Atbah Romin Suhaili Lc dan Wakil Bupati Hj. Hairiah, SH, MH sangat serius mengatasi Pungli di wilayah kerjanya. Salah satu bentuk keseriusannya dengan membentuk tim Saber Pungli.

BACA JUGA: 20 Calon Siswa SMKN 3 Jayapura Kabur saat Tes Urine

“Tim yang sudah terbentuk sesuai dengan keinginan bupati, juga harus serius mencegah praktik-praktik pungutan liar yang terjadi di Kabupaten Sambas,” ungkap Arifidiar.

Dikatakannya, beberapa waktu lalu tim Saber Pungli telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di dermaga penyeberangan Kuala-Perigi Tebas.

BACA JUGA: Tim Saber Pungli Tangkap 2 Petugas PPSU, Barbuknya Rp 800 Ribu

Petugasnya kedapatan melakukan praktik Pungli. “Jangan sampai kejadian ini terulang kembali di sekolah,” katanya.

“Ingat tim Saber Pungli ada, jangan sampai OTT lagi di sekolah, hindarilah praktek Pungli,” sambung Arifidiar.

Memasuki ajaran baru, kata Ketua DPRD, biaya yang dkeluarkan orangtua sudah sangat besar. Terutama untuk membeli seragam, buku dan keperluan sekolah lainnya. Jangan sampai ditambah dengan biaya-biaya tidak jelas.

“Jika ada biaya-biaya tidak jelas, tentu sangat memberatkan orangtua. Ini akan menyebabkan efek yang kurang baik, sehingga minat untuk menyekolahkan anak mereka menjadi rendah,” ujar Arifidiar. (sai)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Merebak Isu Suap, Satu Kursi Ditarif Hingga Rp 6 Juta


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler