Pengkritik Haji Berbau Islamo Phobia

Rabu, 07 Desember 2011 – 08:19 WIB

JAKARTA – Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA) punya analisis sendiri terkait kritikan terhadap pelaksanaan haji yang ditangani instansinyaKetua umum PPP, yang dua kali menjadi naib amirulhaj pada 2010 dan 2011 ini menyebut ada dua alasan

BACA JUGA: Pemecatan Briptu Norman Direstui Mabes

Pertama, kelompok yang menghendaki dihapusnya Kementerian Agama (Kemenag)


’’Kritikan ini berbau Islamo Phobia dengan mengatakan bahwa di negara Pancasila tidak perlu ada departemen (kementerian, Red) yang mengurus agama Islam

BACA JUGA: Abraham Samad: Saya Bukan Boneka

Kompilasi hukum Islam pun ditentang, termasuk oleh tokoh Islam sendiri yang beraliran liberal,’’ ungkap dia


Kedua, lanjut SDA, ingin ikut mengais rezeki dari haji

BACA JUGA: Kontak Terdakwa, Hakim Jonlar Dijatuhi Hukuman Ringan

Mereka akan terus menyerang haji sampai ada swastanisasi haji dan mereka ikut mengaturPadahal, kalau haji diswastanisasi akan semrawut dan menjurus pada komersialisasi seperti pada zaman PT Arofat dan Ya MualimBelum lagi kalau dihitung swastanisasi haji butuh modal sangat besar yang mungkin perlu investor luar negeri

Pertanyaannya, bagaimana kalau yang investasi Yahudi? ’’Kita mesti ingat bahwa haji adalah ibadah IslamDiselenggarakan dalam manasik syariat, tidak sekadar travel atau pariwisata.  Tidak perlu diingkari bahwa Kemenag banyak kelemahan seperti lazimnya instansi lain serta pada kelemahan penyerang itu sendiri,’’ ujar SDA

Ketiga, yang terpenting sekarang bagaimana membantu Kemenag agar optimal dalam menyelenggarakan hajiBukan hanya sarananya, tapi mutlak meningkatkan kualitas ibadahnyaSebab, di situ ada kemabruran -diterima Allah- dan bisa mendorong karakterisasi bangsa’’Sekarang ini yang diributkan terbatas pondokan, transportasi, makan dan sebagainya, kerena ada rezekinyaJadi aslinya pertentangan itu rebutan rezeki atau Islamo PhobiaBukan sesungguhnya kepentingan hajiUmat Islam perlu waspada terhadap Islamo Phobia tersebut,’’ pesan dia(har)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Terus Dalami Peran Sutan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler