Penjahat Tewas Lawan Korban

Senin, 30 April 2018 – 17:34 WIB
Dipukul. Ilustrasi Foto: Jawapos.com/dok.JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Penjahat bernama Rahmad menjadi sasaran kemarahan warga di jalan Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Jatim pada Minggu (29/4) lalu.

Lelaki 28 tahun asal Madura itu tepergok mencuri ponsel dan berkelahi dengan pemiliknya, Martobat Marbun. Massa mengamuk. Rahmad dihabisi. Sampai mati.

BACA JUGA: Maling Handphone Pakai Umpan Perempuan

Perkelahian Rahmad dengan Martobat terjadi sekitar pukul 04.00. Waktu itu, Rahmad dan temannya kelayapan mencari mangsa.

Mereka berboncengan motor dari arah Manyar menuju Gresik kota. Belum diketahui jenis dan nomor polisinya.

BACA JUGA: Gagal Dapat Handphone, Wajah Babak Belur

Setiba di Jalan Meduran, Desa Roomo, mata Rahmad jelalatan. Dia melihat Martobat sedang tidur. Tukang tambal ban itu memang tengah beristirahat.

''Kalau ada orang yang mau nambal (ban, Red), pasti saya dibangunin," ujar lelaki 32 tahun tersebut.

BACA JUGA: Upsss! Beli HP Curian Malah Ditangkap Polisi

Martobat tidur tengkurap. Tampaknya terlelap. Di saku celananya, menyembul smartphone Oppo A71.

Ada dompet juga. Rahmad melihat mangsa. Dia pun meminta temannya menghentikan motor.

Lalu, Rahmad mengendap-endap. Ponsel dan dompet milik Martobat disikat dengan cepat. Pelaku kabur.

Ternyata, Martobat terjaga. Lelaki asal Medan itu langsung berlari untuk mengejar Rahmad. Belum sampai jauh, Rahmad tersusul.

''Sekitar 50 meter," katanya.

Rahmad dan Martobat pun berkelahi. Keduanya saling pukul. Duel. Rupanya, teman Rahmad yang masih mengendarai motor putar balik. Tubuh Martobat ditabrak. Kakinya dilindas.

Tentu korban menjerit kesakitan. Rahmad kembali kabur ke seberang jalan. Temannya sudah menunggu di sana.

Namun, Martobat tidak menyerah. Dia memburu dua maling itu hingga ke seberang jalan.

Rahmad yang baru saja naik motor ditarik hingga jatuh ke aspal. Perkelahian terjadi lagi.

Teman Rahmad pun kembali menabrak Martobat. ''Kaki saya dilindas lagi," terangnya.

Martobat berteriak makin keras. Beberapa warga mendengarnya. Termasuk pengendara yang sedang melintas.

Tak lama, massa berkerumun. Mereka melihat Martobat dikeroyok kedua pelaku.

Rahmad terkepung. Temannya memilih kabur. Amuk massa pun tak terkendali.

Bogem mentah bertubi-tubi menghajarnya. Kepalanya berdarah-darah. Rahmad kelenger.

Nah, di tengah kerumunan, ternyata ada yang menggunakan benda keras. Kuat dugaan itu batu atau paving.

Seseorang memukulkan benda tersebut ke kepala pelaku. Rahmad dikepruk sampai roboh. Dia berteriak kesakitan, lalu terdiam.

Napasnya tersengal-sengal, kemudian berhenti. Penjahat itu tewas di tangan massa.

Benda keras tersebut tidak ditemukan. Begitu pula pelakunya. Tidak ada yang kenal.

"Kami masih selidiki (pelaku pemukulan, Red)," ucap Kanitreskrim Polsek Manyar Aiptu Aziz. (adi/c18/roz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Awas Pencuri Bermodus Kelaparan


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler