jpnn.com, BALIKPAPAN - Seorang calon siswa bernama Khoirun Juniansyah tidak bisa melanjutkan sekolah ke SMP negeri di Kota Balikpapan lewat PPDB (penerimaan peserta didik baru ) gegara usianya lebih 15 hari dari batas maksimal, yakni 15 tahun per 1 Juli 2019
Sekretaris Disdikbud Balikpapan Budy Mulyatno mengaku instansinya telah menerima sejumlah keluhan orangtua calon siswa terkait masalah batas usia itu. Namun, Disdikbud Balikpapan tak bisa berbuat banyak. Sebab, sistem Dapodik merupakan kewenangan pusat.
BACA JUGA: Kejarlah Ilmu Setinggi Langit, Tetapi Ini Rumah Dekat Sekolah Ditolak, Bunda Sedih
Aturan umur pun tak bisa diganggu karena didasarkan Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018. Permen itu menjadi salah satu dasar pihaknya mengeluarkan Keputusan Kepala Disdikbud Balikpapan Nomor 420/937/SKT/V/2019. Isinya petunjuk teknis PPDB 2019/2020.
BACA JUGA: Kejarlah Ilmu Setinggi Langit, Tetapi Ini Rumah Dekat Sekolah Ditolak, Bunda Sedih
BACA JUGA: Tinggalkan Bayi di Rumah, Bu Sri Antre Pendaftaran PPDB Hingga 7 Jam
“Dapodik itu lebih satu hari usianya saja dari ketentuan, enggak masuk (daftar). Tapi ini kan sudah sistem dari pusat ya ranahnya,” sebutnya.
Daerah, kata dia, hanya bisa memberikan kesempatan bagi orangtua yang anaknya bermasalah di kelebihan usia itu. Mendaftarkan anaknya ke jalur pendidikan nonformal atau ikut ujian paket.
BACA JUGA: Harga Tiket Pesawat Turun tak Akan Dongkrak Pertumbuhan Penumpang
BACA JUGA: Bawa NMax tapi Daftar PPDB 2019 pakai Kartu Menuju Sejahtera
“Solusinya melanjutkan pendidikan ke SKB. Di Balikpapan kan ada beberapa seperti di Balikpapan Selatan dan Balikpapan Timur,” katanya. (gel/rom2/k15)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendaftaran PPDB Secara Online, jika Ada Masalah Silakan ke Sekolah
Redaktur & Reporter : Soetomo