jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah menunda lelang gula kristal rafinasi (GKR) akibat protes sejumlah kalangan.
Padahal, niat baik pemerintah itu merupakan upaya untuk memerangi mafia gula.
Sekretaris Jenderal DPN Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia ( APTRI) M. Nur Khabsin menduga ada benang merah antara pihak penentang dengan upaya sejumlah pengusaha makanan dan minuman yang menjadi pelaku perembesan GKR ke pasar konsumsi.
BACA JUGA: Ada Apa Satgas Mafia Pangan dengan Gula Rafinasi?
“Kebijakan tersebut dibuat untuk memerangi mafia gula, maka saya pastikan bahwa pihak yang menentang adalah bagian dari mafia gula rafinasi," kata Khabsin, Selasa (4/7).
Menurut Khabsin, pihak yang menentang tidak memahami prinsip lelang online.
Dia menjelaskan, selama ini Polri kesulitan melacak pelaku perembesan dan hanya menemukan karung GKR.
Padahal, kata dia, pelakunya belum tentu sang produsen GKR.
BACA JUGA: UKM dan Koperasi Sambut Baik Lelang Gula
Nah, kata dia, dengan barcode system maka bisa dilacak produsen, pembeli bahkan distribusinya.
Namun, anehnya upaya ini malah ditentang. “Jadi, aneh jika ada pihak yang menentangnya," ujar Khabsin.
Dia menjelaskan, dari penyelidikan yang dilakukan DPN APTRI di sejumlah daerah, disinyalir ada oknum industri makanan dan minuman yang menjual gula rafinasi ke pasar konsumsi.
BACA JUGA: Pembentukan Bursa Lelang Gula Rafinasi Kebijakan Pro-Rakyat
Mereka membeli GKR langsung dari pabrik setelah melakukan mark up kebutuhannya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan pihaknya secara intens telah berkomunikasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) membahas segala hal yang perlu disinergikan, termasuk nasib para petani lokal terkait rencana pemerintah melakukan lelang GKR.
“Intinya adalah bagaimana kami membela petani Indonesia. Bapak Presiden selalu meminta negara untuk hadir di tengah-tengah mereka,” tegas Amran di kantornya, Senin (3/7).
Amran menekankan, dalam setiap kebijakan yang diambil pemerintah pasti mempertimbangkan segala aspek yang akan memberikan dampak kepada masyarakat dalam hal ini para petani.
Jika perdagangan GKR diterapkan dengan sistem lelang, pemerintah meyakini persoalan merembesnya komoditas tersebut ke pasar konsumsi akan dapat ditekan. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lelang Gula Positif untuk UKM
Redaktur & Reporter : Boy