Pensiunan PTPN Tewas di Panti Pijat

Jumat, 02 Mei 2014 – 09:01 WIB

jpnn.com - SIANTAR - AT (56), pensiunan krani PTPN IV (Persero) Kebun Marjandi, meninggal di panti pijat Jalan Sisingamangara, Gang Ibrahim, Kelurahan Bah Kapul, Siantar Sitalasari, Kamis (1/5) sekitar pukul 11.30 WIB.

Desi (34), salahseorang warga sekitar menuturkan, begitu mendapat informasi korban adalah mantan karyawan PTPN IV (Persero) Marjandi, dia langsung menghubungi kakeknya yang juga bekerja di perkebunan tersebut.

BACA JUGA: Tukang Krupuk Sodomi Enam Bocah SD

Kemudian Desi mengatakan, kakek yang dihubungi mengaku kenal dengan korban. Orangnya berbadan tinggi besar. Kemudian kata si kakek, korban baru saja pensiun dari jabatannya sebagai Krani 1 PTPN IV (Persero) Marjandi.

“Kata kakekku, setelah pensiun korban pindah ke Simpang Raya. Kakek saya sudah menghubungi keluarga korban termasuk istrinya korban yang berprofesi sebagai guru,” aku Desi dan menyebutkan bahwa saudaranya itu adalah tukang kirim surat di PTPN IV Marjandi.

BACA JUGA: Kontraktor Bangunan Jerat Leher Rekan dengan Kabel

“Aku juga sudah sampaikan sama kakek agar disampaikan kepada keluarganya bahwa jenazah korban sudah dibawa ke Kamar Mayat RSU Djasamen,” ujar Desi, setelah melihat mobil polisi mengevakuasi jenazah korban dari lokasi kejadian.

Pantauan Metro Siantar (Grup JPNN), polisi memasang garis polisi di lokasi kejadian. Sementara puluhan warga yang memadati lokasi berangsur beranjak dari lokasi begitu jenazah korban dibawa ke Intalasi Jenazah.

BACA JUGA: Bekuk Bandar Narkoba Berkedok Tukang Ojek

Pemilik usaha kusuk dan lulur End mengaku, selama dua tahun membuka usaha kusuk dan lulur di Gang Ibrahim, korban datang sudah tiga kali. Namun selang kedatangan pertama dan kedua sudah cukup lama.

“Sudah lama korban tidak kemari tapi seingat saya sudah ada sekitar tiga kali,” kata End, singkat kemudian masuk ke kamar tempat dimana korban meninggal guna menghindari kamera wartawan.

Tri, salah satu anak buah  End mengaku siang itu korban dipegang temannya Kar br Manullang. “Bukan pasien saya bang, tanya saja langsung sama Kar, karena dia yang pegang,” tuturnya.

Kar sendiri mengatakan, dirinya belum sempat mengusuk korban. Sewaktu masuk kamar, korban telungkup. Begitu mau dikusuk, korban mengaku sakit. Lalu, korban meminta agar pijatan seperti layaknya memijat anak bayi.

“Aku belum sempat mengusuk korban karena pas mau dikusuk dia mengaku terasa sakit. Lalu dia meminta dipijat pelan-pelan seperti memijat anak bayi. Itupun tanpa memakai minyak atau pelumas lainnya,” aku Kar

Masih kata Kar, belum lama di kamar, tiba-tiba korban batuk lalu muntah-muntah. Saat mencoba bangkit, tubuh korban berubah menjadi kebiruan. “Saya tidak tahu korban sakit apa, dia datang jam 11.00 WIB, mengaku mau dipijat karena terasa capek,” kata Kar yang mengaku orang Binjai.

Di lokasi terpisah di depan Forensik, istri korban menangis histeris. Namun ketika ditanyai, dia mengaku tidak perlu karena suaminya sudah tiada. (end/dro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KD Dicabuli Tetangga Sendiri Saat Mandi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler