Penundaan Kunjungan Obama Dimaklumi

Jumat, 19 Maret 2010 – 13:06 WIB
TUNDA - Menlu RI Marty Natalegawa saat diwawancarai wartawan terkait kedatangan Barack Obama, beberapa hari lalu. Foto: Arsito Hidayatullah/JPNN.
JAKARTA - Menlu RI Marty Natalegawa menyatakan bahwa pemerintah Indonesia mengerti sepenuhnya alasan di balik penundaan rencana kunjungan Presiden AS, Barrack Obama, ke IndonesiaHal tersebut dinyatakan oleh Menlu di hadapan media massa, dalam jumpa pers di Ruang Palapa, Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jumat (19/3) pagi.

Jumpa pers yang digelar sekitar pukul 10.00 WIB itu, sedianya dijadwalkan untuk membicarakan soal hal-hal penting terkait mendekatnya rencana kunjungan Obama, namun harus berganti dengan topik soal sikap pemerintah RI terhadap pembatalan atau penundaan kunjungan itu

BACA JUGA: Tak Hadiri Sidang, Bupati Natuna Diganjar 5 Tahun Penjara

Obama sendiri sebelumnya direncanakan bakal berkunjung ke Indonesia pada tanggal 23-25 Maret 2010, sebagai jadwal yang sudah merupakan revisi pula dari agenda awal antara tanggal 20-22 Maret 2010.

Dalam jumpa pers tersebut, Marty menegaskan bahwa informasi yang telah diterima pemerintah adalah bahwa kunjungan Obama dijadwalkan ulang menjadi bulan Juni 2010
Penundaan tersebut disebutkan karena situasi internal di AS, terkait dengan rencana pengesahan RUU Kesehatan yang berisi poin-poin Reformasi Jaminan Kesehatan

BACA JUGA: JPU Pastikan Bupati Natuna Siap Hadapi Vonis

Selain ke Indonesia, kedatangan Obama ke Guam dan Australia yang sejalan dengan kunjungan ini juga ikut mengalami penundaan.

Terkait soal tanggapan, Menlu lantas menyebutkan bahwa penundaan kunjungan tersebut pada dasarnya telah diantisipasi oleh pemerintah RI, bahkan sejak Gedung Putih menyampaikan perubahan awal rencana kunjungan dari tanggal 20 Maret
Penundaan kembali itu menurut Marty, juga tidak akan berpengaruh terhadap naskah perjanjian RI-AS yang telah disiapkan.

"Semua persiapan telah kita dilakukan

BACA JUGA: PDIP Tagih Tindak Lanjut KPK

Baik CPA (Comprehensive Partnership Agreement), perjanjian di bidang investasi, maupun di bidang teknologiSeluruhnya telah siap," katanya"Dokumen-dokumen tersebut akan ditandatangani pada tingkat menteriNamun, kita melihat momentumnya akan tepat apabila penandatanganan dilakukan pada saat kunjungan Presiden Obama ke Indonesia," jelas Menlu pula, sambil menambahkan bahwa penundaan ini justru diharapkan akan memberi kesempatan yang lebih baik bagi persiapan kedua belah pihak.

Sementara itu secara resmi, pihak Istana Negara sendiri sekitar satu jam sebelumnya, memang telah pula menyampaikan pemberitahuan mengenai hal ini kepada pers dan khalayak"Presiden Obama menyesal tidak bisa mengunjungi Indonesia pada Maret iniGedung Putih memberi tahu Istana Jakarta, bahwa Obama akan mengunjungi Jakarta dan Bali pada Juni mendatang," ungkap Juru Bicara Kepresidenan Bidang Internasional, Dino Patti Djalal, Jumat (19/3) pagi.

Dikatakan Dino pula, dengan penundaan ini, setidaknya Obama jadi dimungkinkan turut memboyong istri dan putrinya dalam agenda kunjungan sekitar tiga bulan ke depan itu"Hikmahnya, dalam kunjungan Juni nanti, Obama dimungkinkan bisa membawa first lady dan putrinya, karena saat itu sedang musim libur sekolah," ujar Dino.

Dino sendiri memastikan bahwa soal kesiapan keamanan dalam negeri, sudah bisa disebut 100 persenBahkan sebelumnya, pemerintah juga sudah melakukan gladi kotor di Istana Jakarta dan BaliIa pun kembali menegaskan bahwa Presiden SBY dalam hal ini, sangat memahami kendala Obama yang harus menyelesaikan konflik politik dalam negerinya dulu di AS sana, hingga memilih menunda bernostalgia di Jakarta.

"Presiden SBY (juga) sudah memberi tahu Presiden Barack Obama, agar persoalan di dalam negeri di Washington DC diselesaikan terlebih dahuluTujuannya, jangan sampai Presiden Obama yang (tubuhnya) berada di Jakarta, tetapi pikirannya berada di Washington," kata Dino pula(ito/gus/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawa Shabu di Papan Catur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler