Polisi di Selandia Baru mengatakan seorang pria yang melakukan penusukan terhadap empat orang di sebuah supermarket di kota Dunedin akan dikenai tuduhan dalam insiden tersebut.
Empat orang terluka dalam insiden tersebut, dan tiga di antaranya sekarang dalam keadaan kritis setelah pelaku mulai melakukan serangan di supermarket Countdown.
BACA JUGA: Ini Komentar Anak-anak Muslim Australia Setelah Menjalani Puasa Ramadan Pertama
Dunedin adalah sebuah kota yang terletak di Pulau Selatan Selandia Baru, memiliki penduduk sekitar 126 ribu orang dan merupakan kota keenam terbesar.
Dunedin juga berada di pulau yang sama dengan kota Christchurch yang mengalami insiden penembakan terhadap warga Muslim di dua masjid pada 2019 yang menewaskan 51 orang dan melukai 40 orang lainya.
BACA JUGA: Bisnis yang Terdampak Penutupan Internasional dii Australia Berharap Bantuan Negara
Jaringan supermarket Countdown yang merupakan anak perusahaan dari supermarket Australia Woolworths menyatakan dua pegawai mereka termasuk di antara korban.
Menurut Inspektur polisi Paul Basham, pria penyerang tersebut juga mengalami luka-luka.
BACA JUGA: Australia Baru Buka Perbatasan 2022, Pengusaha Restoran Mengeluh Kekurangan Pekerja
"Dia sekarang sedang berada di Rumah Sakit Dunedin, ada tim kami yang berada di sana berbicara dengan yang lainnya," katanya.
"Saya memperkirakan setelah dirawat di rumah sakit, dia akan dibawa ke kantor polisi malam ini dan akan resmi dikenai tuduhan dan dihadapkan ke pengadilan besok pagi bila semua berjalan ancar."
Menurut polisi, tiga korban yang sedang dalam keadaan kritis akan menjalani operasi sore ini juga.
Identitas korban belum diungkapkan.
Penyerangan terjadi sekitar pukul 2.30 sore waktu setempat di bagian penjualan obat-obatan di supermarket tersebut.
Inspektur Basham mengatakan beberapa orang yang menyaksikan serangan kemudian meringkus pelaku sehingga dia tidak bisa melukai yang lainnya.
"Saya sudah melihat rekaman CCTV yang cukup mengerikan, dan saya bisa mengatakan mereka yang mencegah serangan juga mengalami luka-luka," jelasnya.
"Saya kira mereka bertindak dengan keberanian besar guna mencegah pria ini mencelakai lebih banyak orang," tambah Inspektur Basham.
Supermarket Countdown mengeluarkan pernyataan akan menutup tokonya sampai hari Rabu.
"Prioritas kami sekarang ini adalah membantu staf yang terluka dan menangani anggota tim lain akibat peristiwa yang sangat traumatis ini," katanya.
Countdown menyebutkan pihaknya sudah mengkhawatirkan meningkatnya kekerasan terhadap staf mereka dalam beberapa bulan terakhir.
"Hal ini terus menjadi pembicaraan dan menjadi masalah selama setahun terakhir," demikian pernyataan pihak supermarket Countdown.
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari .
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Korban KDRT di Australia: 40 Tahun Hidup Bersama Suami Posesif, Tiada Hari tanpa Pelecehan