JAKARTA - Baru beberapa hari bisa menghirup udara kebebasan, pencipta sekaligus penyanyi lagu berjudul Andai Aku Jadi Gayus Tambunan, Bona Paputungan (32) mendapat teror dari orang tak dikenal melalui sambungan telepon selularnya“Saya ditelepon dari orang tak dikenal
BACA JUGA: SBY Ditolak jadi Raja Batak
Ia lalu mengancam saya dan keluarga akan dibunuh,” kata Bona kepada wartawan, kemarin.Menurut Bona, penelpon tersebut menggunakan nomor 08128648290 dan mengancam Bona dan keluarganya karena telah berani menyoroti kinerja para penegak hukum di negeri ini dengan melantunkan lagu tentang Gayus Tambunan
Agar Bona dan keluarganya selamat, si penelepon gelap yang mengaku anggota kesatuan aparat hukum itu meminta agar lagu Bona berjudul Andai Aku Gayus Tambunan segera ditarik dari peredarannya.”Saya tidak akan tarik lagu itu
BACA JUGA: Klub Sedot Hingga 10 Persen APBD
Lagi pula, lagunya sudah tersebar di internet,” ungkap Bona.Untuk menjaga keselamatan dirinya dan keluarganya, Bona telah melaporkan penelepon gelap itu ke kepolisian daerah Gorontalo semalam
Diketahui, awalnya Bona hanyalah seorang mantan narapidana di lembaga pemasyarakatan kelas II A di Kota Gorontalo yang dibebaskan pada 5 Januari 2011 lalu
BACA JUGA: Banyak Kada Terseret Korupsi APBD untuk Klub
Selama meringkuk diterali besi sejak 11 Maret 2010 lalu, Ia mengaku mendapat perlakuan kasar dari sipir dalam penjara.Wajahnya babak belur akibat dihantam bogem mentah dan pentungan salah seorang petugasBelum lagi ia harus menjalani ”ritual” hukuman dari sesama penghuni penjaraBerbeda dengan tahanan yang terjerat kasus pidana korupsi, perlakuan mereka lebih baik dari tahanan lainnya.
Kondisinya di dalam penjara itulah yang dituangkan Bona dalam bait-bait laguDalam waktu satu minggu empat hari, ia berhasil membuat sepuluh lagu yang semuanya ditulis dalam penjaraSalah satu judul lagunya adalah ”Kisah aku dan Gayus Tambunan”
Lagu itu menceritakan tentang kisah hidupnya sebagai orang yang lemah tak punya apa-apa, lalu mendapat siksa di penjaraSementara para koruptor yang dipenjara seperti Gayus Tambunan bisa berbuat apa saja hingga bebas keluar masuk dalam penjara dan plesiran ke luar negeri“Saya merasakan sendiri kalau ternyata hukum itu bisa dibeli,” kata Bona.
Plesiran Gayus Tambunan ke Bali dan sejumlah tempat di luar negeri, menurutnya, merupakan bukti bobroknya aparat hukum di IndonesiaSelain lagu tentang dirinya dan Gayus Tambunan, Bona juga membuat lagu dengan judul ” Markus” atau makelar kasus
Inspirasi dari lagu itu adalah adanya tawaran dari jaksa, saat dia baru masuk penjara, yang hendak menawarkan jasa dengan iming-iming bisa membebaskannya dari penjaraTentu dengan bayaran yang tinggi.
”Negeri ini memang sangat lucuJaksa menawarkan saya bebas dengan bayaran tinggi padahal saya harus menjalani hukuman beberapa bulan lagi,” ungkap Bona tanpa menjelaskan lebih jauh jaksa yang dimaksud karena takut bermasalah dengan hukum.
Lagu yang diciptakan Bona tersebut kini mulai digarap dan dalam tahap pembuatan video klip
Untuk lagu berjudul ”Kisah aku dan Gayus Tambunan” dan ”Markus”, video klipnya dibuat di dalam lembaga pemasyarakatan kelas II A Kota GorontaloSementara delapan lagu sisanya, video klipnya dibuat di luar penjara.
Untuk produksi lagu albumnya itu, kata Bona, Ia dibantu oleh salah seorang anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari utusan Provinsi Gorontalo, dan seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo yang sempat mendekam di penjara karena kasus korupsi”Rencana album ini akan diluncurkan pada tanggal 23 Januari 2011Karena hari itu merupakan hari patriotik bagi masyarakat Gorontalo,” kata Bona.
Lagu ciptaan milik Bona dan rencana pembuatan video klip di dalam penjara itu disambut baik oleh pihak lembaga pemasyarakatanBahkan, ketika Bona masih dalam penjara, pihak lembaga pemasyarakatan mengaku telah menyiapkan tim kecil yang terdiri dari petugas sipir untuk membantu proses pembuatan video klip Bona
”Sejak dalam penjara ia sudah menulis lagu dan menyampaikan idenya kepada kami,” kata Guyub Sudarmanto, Kepala Seksi Bimbingan Narapidana Dan Didik, saat dihubungi wartawan.
Para narapidana yang masih meringkuk dalam penjara pun mengaku senang dengan lagu yang diciptakan Bona ituMereka mengaku bangga bisa berkeluh kesah dengan Bona dalam penjara yang akhirnya menjadi inspirasi untuk membuat lagu
”Ketika sama-sama di penjara dulu, Ia memang hobi menulis lagu pada kertas timah rokokKami menyangkanya sudah gilaTernyata ia membuat lagu dan menyiapkannya untuk bebas nanti,” cerita Semi Wagiu, salah seorang narapidana di lembaga pemasyarakatan setempat.(EDI/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akil Siap Laporkan Refly ke Polisi
Redaktur : Tim Redaksi