JAKARTA - Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) menolak disebut memberi duit suap sebesar Rp 1 miliar kepada salah satu ketua muda (tuada) Mahkamah Agung (MA)Organisasi profesi advokat pimpinan Otto Hasibuan ini mengancam akan melaporkan balik Kongres Advokat Indonesia (KAI) ke polisi.
"Saya belum lihat bukti adanya suap itu
BACA JUGA: Dewan Minta Beber Rekening Calon Kapolri
Saya minta Sekjen untuk cari-cari bukti kalau adaSebelumnya diwartakan, Kepala Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung (MA) Nurhadi mengatakan bahwa KAI telah memfitnah MA
BACA JUGA: Konferensi ATBC 2010 Dimulai Hari Ini
Kata Nurhadi, dalam pertemuan di sela-sela demonstrasi di MA pada Rabu (14/7) minggu lalu, salah seorang perwakilan KAI mengatakan ada tuada MA yang menerima duit suap Rp 1 miliar dari PeradiBACA JUGA: Jelang Puasa, PMI Minta Aktifkan UTD
Kami sudah kumpulkan alat bukti untuk dilaporkan ke Mabes PolriAda saksi dan rekaman pernyataannya," kata Nurhadi.Otto meminta KAI menghormati diakuinya Peradi sebagai organisasi profesi advokat yang sah oleh MASaat ini, kata dia, bukan saatnya memperebutkan pengakuan legalitas wadah tunggal."Lebih baik kita tingkatkan kualitas advokat IndonesiaCukup sudah ribut-ribut," ujarnya.
Kendati Peradi sudah diakui sebagai wadah tunggal yang sah, advokat kelahiran Pematang Siantar, Sumut, ini tetap akan mengakomodir para advokat non-PeradiDia menjanjikan bahwa anggota KAI tetap akan diterima di PeradiDirinya juga siap mengusahakan agar advokat non-Peradi bisa mendapatkan kartu tanda anggota (KTA) Peradi agar bisa beracara"Kami akan bantu dengan mekanisme yang tidak melanggar Undang Undang AdvokatPokoknya, jangan ada lagi advokat anarkis," katanya.
Dihubungi terpisah, Presiden KAI Indra Sahnun Lubis menegaskan tak akan mau bergabung dengan PeradiDia juga menolak tuduhan bahwa KAI memfitnah petinggi MA menerima duit suap dari Peradi"Sekarang siapa yang mengatakan itu (dugaan suap, Red.) duluan? Anda dengar itu dari mana? Dari Humas MA sendiri kanBukan kami" katanya saat dihubungi kemarin (19/7)
Indra mengakui, dalam pertemuan saat demonstrasi, dia diterima Nurhadi dan salah seorang hakim agungNah, dalam pertemuan tersebut, Indra mengatakan secara baik-baik bahwa ada salah seorang anggota KAI mendapat informasi tentang dugaan suap kepada petinggi MA"Kami coba konfirmasiApakah benar, kalau benar tolong ditindaklanjutiKalau tidak, ya sudah," katanya.
Ternyata, kata Indra, informasi itu dijadikan senjata untuk memukul KAIPernyataan tersebut dijadikan bukti untuk memperkarakan organisasi advokat yang dia pimpin"Kalau akihrnya itu dipakai untuk memukul kami ya sudahNggak apa-apaKami akan hadapiKami berani kok," katanya(aga/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Tahan Markus Pajak Bank Jabar
Redaktur : Tim Redaksi