jpnn.com - PLAJU - Delapam persenjata berlagal bak cowboy di film laga. Mereka bahkan nekat beraksi di siang bolong, Minggu (08/12), sekitar pukul 12.30 WIB. Kali ini, para pelaku menyatroni Toko Emas Mutiara, di Jalan Kapten Abdullah, kawasan simpang Kayuagung atau Pasar Plaju, No 5004, RT 02/01, Kelurahan Plaju Ilir, Kecamatan Plaju, Palembang.
Usai mengumbar tembakan dari senpi jenis revolver, semua pelaku yang mengenakan jaket hitam, baju batik, helm, dan masker anti debu, secara beringas menjarah perhiasan emas. Yang mereka jarah seperti kalung, gelang, dan cincin dalam etalase toko. Adapun kerugian korban sekitar 2 kilogram emas, seharga mencapai 1 miliar.
Aksi para pelaku terbilang rapi dan terencana. Sebab, hanya sekitar 5 menit saja, mereka berhasil melakukan aksinya, lalu menghilang dari keramaian pasar Plaju. Tak ayal, aksi pelaku sempat menghebohkan warga pasar, serta menjadi tontonan siang bagi pengendara motor yang melintas merayap padat disana.
BACA JUGA: Siswi SMK Jajakan Diri Lewat Facebook
Menurut keterangan Ana Kartika, 43, selaku pemilik Toko Emas Mutiara, hari libur itu tokonya tetap buka seperti biasa. Di sana, karyawan yang bertugas melayani pembeli adalah Dewi, 25; dan Niki, 29.
Pembeli terakhir sebelum kejadian adalah seorang ibu-ibu. Dia membeli perhiasan emas nilainya sekitar Rp 3 juta, dan sempat terjadi perbincangan. Bahkan pembeli itu, menurut Ana, bukan pelanggannya, serta kurang uang saat membayar. Kemudian pembeli itu ke ATM BCA yang bersebelahan sekitar 5 meter dari tokonya, lalu melunasi sisa harga emas Rp 500 ribu.
Nah, tak lama kemudian, sekitar delapan orang berboncengan dengan empat motor datang. Tanpa banyak cingcong lagi, pelaku yang masuk langsung melepaskan tembakan sekali, ke kaca etalase sekali, hingga pecah lalu dipecahkan kembali pakai besi. Dengansigap dua orang pelaku kemudian menguras perhiasan emas yang dimasukkan ke dalam tas pinggang keduanya.
BACA JUGA: Ambil Kayu untuk Rumah Ibadah, Kaki Didor Brimob
Spontan Ana bersama karyawan dan putrinya melakukan perlawanan, dengan melemparkan segala barang yang ada ke arah para pelaku. Para pelaku yang jengkel, kemudian melepaskan tembakan kedua ke kaca, untungnya tidak ada korban luka. Sebab dibalik kaca ada empat polimenggedom dan seorang bayi bernama Cubi (2 tahun).
Bahkan, peluru itu melintas ditengah-tengah keempat orang ini, hingga proyektilnya ditemukan di dapur. Tidak sampai disitu, tembakan ke segala arah (ketiga kalinya) juga dilepaskan. Nah saat menarik pelatu keempat kalinya, senjata mereka macet. Ternyata pelurunya habis. Pelaku yang berada di luar secara tanggap masuk, lalu melepaskan tembakan keempat kalinya.
BACA JUGA: Bobol Kamar Kos di Siang Bolong
Tetapi keluarga korban juga tidak kalah nekad. Keluarga yang berada di dalam dan lantai atas, ikut turun serentak mengusir para pelaku, dengan melemparkan barang apa saja yang ada di dekat mereka Misalnya perabotan, pecah belah, air minum, hingga air yang ada di kamar mandi. Tampaknya emas yang berada di etalase telah ludes, para pelaku kemudian pergi meninggalkan toko dengan santainya, tanpa terburu-buru.
"Mereka memang tidak banyak omong, tidak kami hitung berapa kali nembak, sebab suara tembakan keras sekali. Saat itu kami memang melawan semua dengan melempar apa saja yang ada. Semua perhiasan emas seperti kalung, cincin, dan gelang habis yang ada di etalase," ungkap ibu 4 anak ini.
Menurut keterangan karyawan toko Dewi, 25, dirinya saat kejadian berhadapan langsung dengan pelaku. "Iya pak aku yang ditodong pakai pistol, waktu itu aku habis melayani pembeli. Pelaku empat kali melakukan tembakan, sampai kehabisan peluru. Karena sempat tidak meledak waktu ditembakkan, pelakunya tidak banyak omong," ungkap perempuan ini yang masih terlihat syok.
Sementara Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabaruddin Ginting berjanji akan mengusut kasus perampokan tersebut."Kami sudah lakukan upaya penyelidiikan sedetail mungkin. Tadi 2 selongsong peluru kita amankan, setelah ditembakkan para pelaku," katanya. (adi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bos Rental Dibunuh Rampok
Redaktur : Tim Redaksi