Sebuah laporan penelitian menyebut, merawat pasien di rumah bisa menjadi alternatif yang lebih aman dan lebih murah dari perawatan rumah sakit, berpotensi menghemat anggaran pemerintah puluhan juta dolar per tahun.
Laporan yang diterbitkan oleh Pusat Kesehatan dan Penelitian, Universitas Sydney Barat, itu menemukan bahwa perawatan kesehatan di rumah meningkatkan kepuasan dan kualitas hidup pasien sekaligus mengurangi tarif pendaftaran ulang rumah sakit.
BACA JUGA: Penurunan Berat Badan Tak Bisa Diatur Sesuka Hati
Dalam beberapa kasus, hal ini juga dikaitkan dengan tingkat kematian yang 20% lebih rendah.
"Untuk pasien dan konteks yang tepat, metode ini memberikan bentuk perawatan kesehatan yang lebih baik dan lebih murah," kata peneliti utama, Andrew Page.
BACA JUGA: Merilis Album dalam Bentuk Kaset Kembali Tren di Australia
Penelitian ini mencatat, dialisis yang dilakukan di rumah menghemat bujet pemerintah hingga 37.000 dolar (atau setara Rp 370 juta) per pasien, setiap tahunnya.
Di New South Wales saja, hal itu setara dengan penghematan tahunan sebanyak 60 juta dolar (atau setara Rp 600 miliar).
BACA JUGA: Queensland Wajibkan Seluruh Ruangan di Rumah Dipasangi Alarm Asap
"Biaya HITH (Rawat Jalan di Rumah) cenderung bervariasi bergantung pada konteks pelayanan kesehatan dan akan berbeda sesuai dengan kondisi yang ada dan tingkat keparahan-nya," sebut laporan itu.
"Meski demikian, analisis ekonomi HITH terbaru di Australia menunjukkan bahwa perawatan HITH akan menelan biaya 22% lebih murah dari perawatan di rumah sakit dari enam kelompok yang paling umum [terkait diagnosis]."
Perawatan rumah sesuai jadwal pasien
Ted Atkinson, 77 tahun, telah menderita penyakit ginjal selama 10 tahun terakhir.
Tiga kali seminggu, mesin di rumahnya menghabiskan lima jam untuk melakukan apa yang ginjalnya tak bisa lakukan -yakni membersihkan darahnya.
"Manfaat dari melakukannya di rumah adalah Anda bisa melakukannya ketika Anda ingin melakukannya. Jika saya harus pergi ke Unit ginjal Blacltown, saya harus ke sana katakanlah pukul 7 pagi. Saya akan pergi ke kamar satelit mereka, dan mereka biasanya punya sekitar 20 atau 30 pasien, tapi itulah jam ketika saya harus datang - saya tak memiliki fleksibilitas apapun,” ungkap Ted.
Ia menyambung, "Tapi dalam situasi saya ... Anda bisa melakukan apa yang ingin Anda lakukan."
General Manager Pendidikan Nasional di lembaga ‘Kidney Health Australia’, Debbie Fortnum, mengatakan, ada beberapa manfaat dari perawatan kesehatan yang dilakukan di rumah.
"Kebebasan untuk melakukan dialisis sesuai dengan jadwal hidup Anda, bukan jadwal hidup Anda bergantung pada dialisis, benar-benar berguna," kemukannya.
Ia menjelaskan, "Mereka memiliki banyak fleksibilitas ketika mereka memilih untuk di-dialisis dan karena fleksibilitas itu, mereka sering melakukan lebih lama juga dan itu, umumnya, cenderung memberi mereka hasil kesehatan yang lebih baik."
Namun, meskipun adanya manfaat, laporan itu juga menyebut banyaknya hambatan -termasuk kurangnya insentif keuangan bagi rumah sakit dalam menyediakan rencana perawatan kesehatan di rumah -terutama di daerah pedesaan, kesenjangan dalam jaminan kesehatan dan rabat kesehatan swasta serta persepsi masyarakat.
"Meski penelitian sebelumnya menunjukkan perbaikan potensial dalam kualitas hidup dan hasil klinis, dibandingkan dengan perawatan di rumah sakit untuk kondisi yang tepat, ada persepsi pasien dan pengasuh yang menyebut bahwa perawatan yang diberikan di rumah mungkin kurang efektif dan mewakili nilai uang yang tak signifikan dibanding perawatan di rumah sakit,” sebut laporan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara lembaga ‘NSW Health’ mengatakan, pemerintah negara bagian telah berkomitmen sebanyak 7 juta dolar (atau setara Rp 70 miliar) untuk memperluas Layanan Rawat Jalan di Rumah tahun ini, yang sebagian akan mengarah ke tinjauan kebijakan dan pengamatan cara-cara untuk memperluasnya dan agar staf medis tambahan memberikan perawatan yang tepat.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pejabat Australia Dibekali Pedoman Respon Isu Ketegangan di Laut China Selatan