Perbaiki Lingkungan, RI Butuh USD 62 Miliar

Rabu, 31 Maret 2010 – 16:47 WIB
JAKARTA- Dampak perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini sudah dirasakan hampir seluruh negara di duniaPemerintah kini melakukan berbagai upaya dalam menangani dampak perubahan iklim yang dinilai semakin membahayakan

BACA JUGA: PLN Hapus Penunjukan Langsung

Di antaranya untuk pencapaian target pembangunan jangka panjang, pemerintah melalui Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) meluncurkan Indonesia Climate Change Sectoral Roadmap (ICCR), di Jakarta, Rabu (31/3)


ICCR ini memuat strategi sembilan sektor, yakni kehutanan, energi, industri, transportasi,limbah, pertanian, kelautan dan perikanan, sumber daya air dan kesehatan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim hingga tahun 2030 mendatang

BACA JUGA: Sri Pertahankan Sistem Remunerasi

"ICCR ini diharapkan menjadi acuan bagi pemerintah pusat dan daerah dalam melakukan kegiatan adaptasi dan migitasi perubahan iklim
Namun dalam skenario ICCR dibutuhkan biaya yang tidak sedikit

BACA JUGA: Kerugian Tak Semata Uang

Untuk pencapaiannya tidak bisa hanya mengandalkan biaya dari pemerintah saja," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Prof Armida S Alisjahbana.
 
Dalam skenario ICCR, jelas dia, untuk memperbaiki lingkungan Indonesia dan pencapaian target penurunan emisi gas buang 26 persen di tahun 2020, Indonesia membutuhkan biaya hampir USD 62 miliarDiantaranya berasal dari sektor kehutanan, sektor energi, sektor transportasi serta sektor lingkungan hidup.
 
Dari skenario ICCR, untuk sektor kehutanan menunjukkan dapat menurunkan 300 Mt CO2 per tahun hingga 2020 dengan dana yang dibutuhkan sekitar USD630 juta per tahunDari sektor industri dapat menurunkan sekitar 62,3 Mt CO2 atau 26,4 persen dari skenario base case dengan cakupan Jawa-Bali, total kebutuhan dana sekitar USD2,1 miliar
 
"Sektor transportasi, dengan menggunakan bahan bakar yang lebih baik maka dapat menurunkan 99.483 Mt CO2 tetapi memerlukan dana sekitar USD58,46 miliarSementara untuk lingkungan hidup dari sektor penanganan limbah diperkirakan dapat menurunkan emisi sebesar 70,32 Mt CO2 dengan total biaya sekitar USD2,04 miliar," jelas Armida.
 
Seluruh pendanaan yang diperlukan untuk Indonesia yang lebih sehat ini kata Armida, memang telah dimasukkan dalam Rencana Panjang Jangka Menengah (RPJM) 2010-2014 dan RPJM selanjutnyaNamun selain itu, pemerintah telah menyiapkan salah satu mekanisme pendanaan melalui Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF), yang memungkinkan pihak Internasional dan swasta mendukung target pemerintah penurunan gas emisi 26 persen di tahun 2020.
 
"Sejauh ini telah ada komitmen dari United Kingdom sebesar USD3,5 jutaDari Australia melalui AusAID dan JermanDiantaranya di Jambi, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur," kata Armida.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SPT Semua Pegawai Kemenkeu Diperiksa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler