jpnn.com, SANGATTA - Tingginya tingkat ekonomi di Sangatta yang merupakan ibu kota Kabupaten Kutai Timur (Kutim) ternyata menjadi daya tarik sejumlah pendatang untuk mencari peruntungan.
Tak terkecuali gelandangan pengemis (gepeng) dan anak jalanan (anjal).
BACA JUGA: Salah Pergaulan, Bocah Usia 8 Tahun Jadi Pengemis
Buktinya, dari hasil operasi yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sangatta, selalu saja didapati gepeng dan anjal yang berkeliaran.
Kepala Satpol PP Kutim Arif Yulianto mengakui, sebenarnya Sangatta bebas gepeng maupun anjal.
BACA JUGA: Fantastis, Pengemis Ini Raup Rp 45 Ribu dalam 15 Menit
Sebab, setiap ada gepeng dan anjal yang terjaring dalam razia, identitasnya selalu berasal dari luar daerah.
"Jadi, tidak ada warga Sangatta yang jadi gepeng atau anjal," ucap Arif sebagaimana dilansir Prokal, Minggu (23/4).
BACA JUGA: Pengakuan Mengejutkan Seorang Pengemis
Untuk mencegah merebaknya gepeng dan anjal di Sangatta, pihaknya melakukan pengawasan dan pemantauan rutin ke sejumlah titik.
"Kami juga tidak segan-segan menindak. Apalagi, menjelang Ramadan, gepeng dan anjal biasanya menjamur. Nah, jika nanti terus berulang, sanksi tipiring bisa kami berikan," sebut Arif.
Di sisi lain, jumlah pedagang kaki lima yang menggelar lapak di trotoar tak terlalu banyak.
"Kebanyakan hanya ada saat pagi. Kalau sudah siang tidak ada lagi yang berjualan di atas trotoar," ujarnya. (aj)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengemis Berkursi Roda Kantongi Rp 200 Ribu per Hari
Redaktur & Reporter : Ragil