Peringati Hari Pabean Internasional, Bea Cukai Tekankan Pentingnya Hal Ini

Rabu, 26 Januari 2022 – 21:05 WIB
Bea Cukai sedang melakukan pengecekan. Foto: Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Dalam memperingati Hari Pabean Internasional (HPI) 2022 yang digelar, Rabu (26/01), Bea Cukai menekankan pentingnya implementasi transformasi digital dan anlisis data.

Hal itu dilakukan untuk mewujudkan perbaikan layanan yang berfokus pada masyarakat dan stakeholder.

BACA JUGA: Bea Cukai Fasilitasi Ekspor Perdana Komoditas Daerah

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai Nirwala Dwi Heryanto mengatakan bahwa pentingnya transformasi digital dan analisis data menjadi latar belakang World Customs Organization (WCO) untuk mengangkat tema Scaling up Customs Digital Transformation.

Hal tersebut selaras dengan program peningkatan pemahaman dan budaya data yang digagas Kementerian Keuangan untuk mewujudkan data-driven organization.

BACA JUGA: Bea Cukai Meninjau Proses Bisnis dan Memberi Asistensi Kepabeanan

“WCO ingin mendorong akselerasi transformasi digital melalui pembangunan budaya data kepabeanan yang mengedepankan prinsip kepercayaan, menjembatani kesenjangan SDM, dan membina budaya kolaboratif antaradministrasi pabean di dunia,” ujarnya.

Bea Cukai melakukan penyederhanaan proses operasional menjadi lebih cepat, efektif, dan efisien.

BACA JUGA: Begini Peran Bea Cukai, Masyarakat dan Akademisi Harus Tahu, Simak

Saat ini interaksi manusia melalui perangkat yang terhubung dengan jaringan internet akan terekam sebagai jejak digital, sehingga menjadi kumpulan data.

Saat seluruh data diintegrasikan, maka analisis data bisa digunakan untuk mendapatkan insight dalam meningkatkan nilai tambah suatu proses bisnis.

Singkatnya, hasil analisis data bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan tepat, inovatif, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang kompetitif.

Pelaksanaan transformasi digital dan pemanfaatan analisis data sangat menunjang peran utama Bea Cukai sebagai trade facilitator, revenue collector, community protector, dan industrial assistance.

Dengan otomasi proses bisnis, duplikasi prosedur serta human error dalam proses administrasi pabean dapat dihindari.

“Bagi masyarakat, pelayanan kepabeanan yang cepat dapat menekan biaya logistik, sehingga dapat meningkatkan daya saing di pasar nasional maupun internasional,” imbuh Nirwala.

Lebih lanjut, dia mengatakan analisis data dapat membantu dalam menilai risiko dari sebuah transaksi, baik impor atau ekspor secara real time, sehingga dapat memfasilitasi perdagangan yang legal dan mencegah ilegal.

Pada akhirnya, jika dilakukan kombinasi dan pertukaran data dengan administrasi pabean negara lain atau instansi perbatasan lain, akan memaksimalkan kinerja dalam memerangi perdagangan atau kegiatan ilegal tanpa harus menghambat arus perdagangan yang legal.

"Bea Cukai mendapatkan penghargaan dari WCO berkat kontribusi dalam meningkatkan transformasi digital yang mempermudah proses kepabeanan," jelas Nirwala.

Nirwala menegaskan Bea Cukai akan terus berinovasi dalam menciptakan strategi baru yang mampu beradaptasi dengan dinamika globalisasi.

Sistem kerja yang baru akan memberikan manfaat lebih besar apabila dapat dikombinasikan dengan pemanfaatan teknologi informasi secara optimal.

Dalam bidang pengawasan, digitalisasi diharapkan juga memberikan kemampuan analisis dan prediksi atas pelanggaran kepabeanan dan cukai.

“Kami akan terus melakukan perbaikan cara dan pola kerja, sehingga Bea Cukai dapat memberikan pelayanan kepada para stakeholders dengan lebih cepat, transparan, pasti, dan mudah,” pungkas Nirwala. (mrk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bea Cukai dan Polri Bergerak, Sikat Penyelundupan Rokok Ilegal Senilai Rp 6,6 Miliar


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler