Peringati Pekan ASI se-Dunia, Peserta Dihibur Lomba Ayah Menggendong Bayi

Selasa, 08 Agustus 2017 – 01:39 WIB
Ilustrasi. Foto: akun IG @zizibabyshop212

jpnn.com, PALEMBANG - Apa jadinya bila ayah mengikuti lomba menggendong bayi? Tentu ada yang lucu tapi juga ada bayi yang menangis karena tak nyaman digendong sang ayah.

Itulah gambaran lomba ayah menggendong bayi yang digelar untuk memperingati Pekan ASI se-Dunia yang digelar oleh komunitas ASI For Baby Palembang kemarin.

BACA JUGA: Inilah Kabar Terkini Kasus Ambruknya Crane Proyek LRT Palembang

Banyak peserta yang bersemangat untuk belajar, terbukti dari lima peserta yang mendaftar menjadi 15 peserta. Tanpa malu sang ayah berusaha untuk dapat menggendong sang anak menggunakan jarik.

Ketua Panitia Pekan ASi se dunia, Feni Agustia mengungkapkan, kegiatan Ini penting, karena ayah harus berperan serta pengasuh anak sehingga ibu bisa memberikan ASI secara optimal.

BACA JUGA: Kesebelas Kalinya Dapat Adipura, Wako: Jerih Payah Telah Terbayar

Sekarang harus mengajak ayah untuk ikut berperan apalagi setiap hari banyak tenaga ibu terkuras ditambah lagi kalau mereka juga bekerja diluar sehingga produksi ASI berkurang.

“Saat Ini untuk volunteer ada 18 orang di Palembang semuanya aktif melakukan kegiatan dalam membantu ilmu mengenai ASI. Tak hanya di seminar dan pertemuan rutin setiap bulannya, mereka juga melakukan home visit yang banyak diminati ibu pekerja untuk berbagi pengalaman mengenai ASI,” jelas Feni Agustia.

BACA JUGA: Usai Peragakan Habisi Nyawa Istri, Sambil Menangis Pelaku Sujud di Kaki Ibunya

Ayu Andri Yani Ners MKep yang menjadi juri menambahkan yang menjadi penilaian pada lomba tersebut adalah cek gendongan, memasang gendongan memberikan simpul jangkar, posisi menggendong anak, dimana posisi dengkul lebih tinggi dari bokong, banyan atau tidak antara ayah dengan anak dan kesesuaian gendongan dengan berat badan.

"Tapi peserta semua sudah berusaha maksimal," imbuhnya.

Irwan seorang peserta mengaku,cukup sulit belajar menggendong yang baik karena anaknya tak henti menangis. "Sempat bingung tadi apa yang salah karena rupanya gendongan kurang pas dengan anak saya," ucapnya.

“Mungkin masih harus banyak belajar lagi, karena bukan hanya menggendong saja yang dipelajari, tapi seluruhnya agar anak lebih dekat dengan ayahnya,” pungkasnya. (uni/nan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sumsel Harus Waspadai Terorisme saat Asian Games


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler