jpnn.com, JAKARTA - Jakarta Selatan masih menjadi wilayah seksi untuk properti. Salah satunya adalah kawasan Permata Hijau.
Menyandang benchmark dengan median harga tanah tertinggi membuat koridor Permata Hijau-Simprug, Jakarta Selatan kian menggeliat.
BACA JUGA: Pasar Properti Diprediksi Baru Membaik 2019
Pesatnya pertumbuhan fasilitas umum dan infrastruktur memengaruhi bisnis properti kawasan elite ini.
''Jakarta Selatan merupakan kawasan permukiman yang terbentuk sejak lama dan diikuti pertumbuhan fasilitas umum disekitarnya,'' ujar Head of Property Management Jones Lang LaSalle Indonesia Naomi Patadungan.
BACA JUGA: Permintaan Rumah Kelas Menengah Masih Tinggi
Perkembangan kawasan hunian dengan aspek lingkungan yang terjaga asri (cozy dan hommy) itu tergolong pesat.
Jakarta Selatan juga dikenal sebagai lokasi hunian favorit petinggi negara, selebritas, para profesional maupun ekspatriat.
BACA JUGA: Pengembangan Properti Harus Dukung Konsep Superblok
Naomi menambahkan, koridor Permata Hijau-Simprug tidak hanya tumbuh secara nominal, tapi juga fasilitas dan aksesnya.
Koridor ini memiliki captive market menengah atas dengan komposisi ideal antara hunian, perkantoran, dan komersial.
“Karenanya, tidak heran jika kawasan Jakarta Selatan tetap mendominasi atau jadi benchmark harga tanah dengan median tertinggi sekitar Rp 45,8 juta per meter persegi periode 2015," tambahnya. (dew)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DR Property Bidik Segmen Family dan Mahasiswa
Redaktur & Reporter : Ragil