Pernah Ditangkap 2003 Tapi Dilepas

Rabu, 22 September 2010 – 07:03 WIB

MEDAN -- Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri, dinilai terlalu tergopoh-gopoh dalam menetapkan Khairul Ghozali (63) dan menerapkan rumahnya sebagai sarang teroris dan pelaku perampokan Bank CIMB Niaga, yang digerebek tim Densus 88 Mabes Polri pada (19/9) di Jalan Besar Tanjung Balai Asahan.

Pernyataan tersebut disampaikan Aidil Akhyar adik Khairul Ghozali, didampingi kuasa hukumnya Irsyad Mahmud Lubis SH, pada Sumut Pos Selasa (21/9) di Pondok Pesantren, Darul Syiffah Jalan Sei Mencirim Sungai Sengkol Gang Pisang Kabupaten Deli Serdang‘’Dalam kasus ini saya menilai Kapolri terlalu tergopoh-gopoh dalam mengeluarkan statemennya, yang menyatakan abang saya (Khairul Ghozali) terlibat dalam kasus perampokan Bank CIMB Niaga untuk pembiayaan teroris,’’ tegas Aidil.

Aidil juga menyatakan bahwa BHD tidak belajar pada peristiwa pada bulan April 2003, telah terjadi pemboman di kantor walikota Medan dan pipa gas di Labuhan Deli, pada saat itu kepolisian telah salah dalam melakukan penangkapan

BACA JUGA: Wapres Naik Pesawat Komersial

‘’Dalam kasus itu polisi telah mengkambinghitamkan beberapa orang adik angkat saya, yang ditudingkan polisi sebagai teroris, dalam kasus itu polisi telah melepaskan adik angkat saya dengan alasan tidak cukup bukti.Padahal pelaaku pemboman tersebut adalah anggota GAM,’’ tegas Aidil lagi.

Pria berjanggut dan bersorban putih ini juga mengancam Kapolri, akan menempuh jalur hukum hingga sampai amnesty Internasional dalam meminta penegakan hukum agar bahwa polisi salah langkah dalam menjalankan prosedur penangkapan.

‘’Hingga detik ini, lebih dari 1X24 jam belum ada pemberitahuan dari pihak kepolisian atas apa yang telah menimpa abang kami, berarti polri telah menggunakan perpu teroris dalam hal menangani perampokan Bank CIMB Niaga pada 18 Agustus 2010 lalu.Atas sikap yang dilakukan Kapolri, kami mengutuk keras pernyataan Kapolri yang mengaitkan keberadaan rumah abang kami di Tanjung Balai sebagai markas teroris Internasional,’’ bebernya panjang.

Keluarga Aidil Akhyar juga mempertanyakan DPO teroris dari Mabes Polri, terhadap Khairul Ghozali, yang sudah bermukim 6 tahun di Tanjung balai dan tidak pernah pergi kemanapun
’’Kami meminta pertanggungjawabkan pernyataan kapolri agar dapat dibuktikan hingga kepersidangan bahwasannya abang kami terkait jaringan teroris internasional,’’ tegasnya.

Menurut cerita Aidil Akhyar, bahwa kegiatan sehari-hari Khairul Ghozali berprofesi sebagai seorang jurnalis harian Kabah Medan sejak tahun 1982.Pria beranak 8 dari kedua istri ini, untuk mengisi waktu hari-harinya selain menulis buku di Malaysia juga membuka praktek pengobatan alternative bekam.

Selain itu sosok Khairul Ghozali juga mengajarkan pengajian didekat kediamannya.Sementara itu Ghozali sendiri menulis buku-buku tidak ada menyangkut Islam garis keras, namun suami dari istri kedua, Kartini Panggabean ini hanya menulis buku-buku masalah motivasi.

Aidil Akhyar juga bercerita bahwa, Khairul Ghozali ini tidak pernah tentang masalah, masail dan harokah-harokah Islam, tapi dia hanya bercerita masalah hal-hal yang ringan tentang motivasi terhadap umat Islam.

‘’Bahkan yang diluar prikemanusiaan lagi yang dilakukan densus 88, Kartiki Panggabean turut diboyong petugas ini yang katanya saat ini Kartiki di Polres Tanjung Balai, namun kami belum tahu apakah ini benar atau tidak.Sementara itu Kartini barus saja melahir seorang anak yang berumur beberapa bulan, nah  jadi bagaimanan bayi ini?’’ beber Aidil.

Pada saat malam penangkapan tersebut, Khairul Ghozali mengaji dengan bersama Muhammda Said, kajian nya hanya biasa saja.Ghozali mengamalkan Islam secara Kaffah, sehingga dia dipandang sebagai sosok yang keras

BACA JUGA: Masih Jadi Saksi, Hary Tanoe Tak Dicekal

BACA JUGA: Grand Design Pemekaran Lemahkan DPR

Khairul Ghozali dianggap keluarga sebagai kambing hitamkan oleh Kepolisian.Keluarganya tidak yakin kalau Khairul Ghojali bukan pelaku perampokan terhadap Bank CIMB Niaga.

‘’Abang saya itu tidak berbadan besar ataupun kokoh, seperti gambar yang ditunjukan Kapolri BHD terhadap masyarakat.Bukan seperti itu sosok abang kami itu.Kalau yang dipoto itukan orangnya tinggi besar dan gagah, sedangkan abang kami ini badanya gemuk dan pendek,’’ tegas Akhyar.

Sementara itu kuasa hukum  keluarga Khairul Ghozali, Irsyad Mahmud Lubis, memaparkan berdasarkan informasi yang mereka terima bahwa, Khairul Ghozali masih hidup namun saat ini mereka tidak tahu dimana yang bersangkutan.

‘’Informasi terakhir kami dapat Khairul Ghozali itu masih hidup.Tapi kami tidak tahu keberadaannya dimana.Kalaupun dia masih hidup kami minta pada kepolisian menunjukan dimana dia sekarang berada, kalaupun sudah meninggal tolong jelaskan juga pada kami,’’ tegas Lubis.(rud)  

BACA ARTIKEL LAINNYA... MA Tolak Kasasi Antasari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler