Pernikahan Anjing, Antara Kepekaan Sosial dan Konten Medsos

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Kamis, 20 Juli 2023 – 19:09 WIB
Anjing bernama Jojo milik Indira Ratnasari yang dinikahkan dengan anjing bernama Luna menggunakan prosesi adat Jawa. Foto: Instagram/jacko.jackie.joyful.jojo

jpnn.com - Anjing adalah binatang yang unik karena bisa sangat dekat dengan manusia. Sangat banyak orang yang menyayangi anjing sampai menganggapnya sebagai bagian dari keluarga.

Akan tetapi, ada juga yang bersikap ekstrem terhadap anjing, bahkan menganggapnya sebagai bagian dari makanan sehari-hari.

BACA JUGA: Presiden Gay

Budaya memakan daging aning marak di Solo dan Jogja, juga di kalangan warga Batak. Di Jogja, diperkirakan 6.500 ekor anjing setiap bulan dipotong untuk dijual ke warung makan khusus daging anjing.

Tidak semua anjing itu dipotong. Sangat banyak yang dibunuh dengan cara dicekik atau dipukul menggunakan benda keras yang tumpul.

BACA JUGA: Sandingkan & Bandingkan

Menurut para penikmat kuliner anjing, membunuh dengan benda tumpul menjadikan daging anjing lebih nikmat karena tidak ada darah yang keluar.

Di Solo bertebaran warung-warung penjaja olahan daging anjing. Warung-warung itu secara terang-terangan memasang plakat di depan warungnya.

BACA JUGA: Survei Pesanan

Ada yang menyebutnya sebagai ’warung sate jamu’. Ada juga yang menyebut ‘sate segawon’ karena merujuk pada sebutan anjing dalam bahasa Jawa kromo.

Kebiasaan makan daging anjing erat kaitannya dengan budaya abangan yang masih banyak pengikutnya di wilayah Jawa, terutama Jogja dan Solo.

Selain diyakini mempunyai khasiat untuk menyehatkan badan, daging anjing dijadikan camilan yang disebut sebagai ‘tambul’ atau makanan sampingan untuk menikmati minuman keras tradisional seperti tuak maupun ciu.

Ada lagi perlakuan ekstrem terhadap anjing. Dua orang pemilik anjing menikahkan anjing mereka dalam upacara pernikahan ala manusia.

Pernikahan dihelat dalam gedung resepsi dengan biaya ratusan juta rupiah. Upacaranya dilakukan dengan memakai adat Jawa ala Jogja dan Solo, termasuk rangkaian prosesinya.

Video yang beredar menunjukkan pernikahan kedua anjing tersebut dilakukan pemiliknya di Hyde Park Central Market, Pantai Indah Kapuk (PIK), pada Jumat, 14 Juli 2023. Mempelai anjing itu ialah Jojo dan Luna yang berjenis Alaskan Malamute.

Prosesi digelar layaknya pesta pernikahan manusia dengan menggunakan adat Jawa, bahkan kedua anabul mempelai anjing itu juga menggunakan pakaian adat Jawa seperti manusia.

Layaknya pernikahan manusia, Jojo dan Luna sebelum dinikahkan juga didahului lamaran. Kedua pemilik anjing itu menggelar acara lamaran bagi piaraan mereka pada 17 Mei 2023 di Hyde Park, Pantai Indah kapuk (PIK), Jakarta.

Identitas dua orang yang mantu anjing itu kemudian viral di media sosial. Netizen menjadi heboh karena salah satu ‘orang tua’ manten anjing itu ialah Indira Ratnasari yang dikenal sebagai bagian dari tim staf khusus kepresidenan.

Dalam akunnya di media sosial, Indira Ratnasari diketahui sebagai pemilik dari anjing betina bernama Luna. Ia sebagai bagian dari tim Putri Tanjung yang menjadi staf khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Setelah akunnya diserbu dengan komentar keras dan kritis, Indira menghapus informasi tentang pekerjaannya dari keterangan profilnya di medsos.

Namun, tangkapan layar profilnya sudah beredar luas di lini masa Twitter.

Indira merupakan seorang selebgram yang memiliki lebih dari 280 ribu pengikut. Perempuan yang lahir pada 1992 di Jakarta ini mengaku terus terang sebagai praktisi klenik.

Hal itu diketahui dari profilnya sebagai pembaca tarot dan penggiat budaya. Selain itu, dia juga merupakan pemilik boneka arwah atau spirit doll yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.

Di media sosial, Indira memakai nama Nena Ghoib untuk menunjukkan identitas kleniknya.

Adapun pemilik anjing jantan bernama Jojo adalah seorang perempuan bernama Valentina Chandra. Tidak banyak informasi mengenai pemilik Jojo karena akunnya di Instagram bersifat privat.

Namun, berdasarkan keterangan profilnya di Instagram, Valentina merupakan seorang pebisnis dan YouTuber yang kerap membagikan keseharian anjing-anjing miliknya.

Valentina memiliki enam ekor anjing dengan jenis berbeda-beda. Valentina juga membuat akun medsos khusus bagi hewan peliharaannya dengan nama @jacko.jackie.joyful.jojo.

Tidak hanya itu, keenam anabul tersebut pun memiliki nama berdasarkan jenisnya.

Pesta pernikahan anjing ini memantik reaksi dari Ketua Paguyuban Panatacara Yogyakarta (PPY) Ki Abeje Janoko. Dia menganggap pesta itu melecehkan budaya Jawa yang punya nilai adiluhung.

Ki Janoko melakukan protes keras dan melayangkan somasi terhadap dua pemilik anjing itu. Sebagai bangsa Indonesia, dia merasa dilecehkan.

Sebagai pelaku seni dalam dunia jasa pernikahan, Ki Janoko sangat menjunjung dan menjaga budaya pernikahan adat Jawa yang bersumber langsung dari Keraton Yogyakarta dan Surakarta. Prosesi pernikahan tersebut hanya berlaku untuk manusia dengan segala makna indah dan filosofi di dalamnya.

Dia mengaku sangat berkeberatan terhadap prosesi pernikahan anjing tersebut. PPY menuntut kepada orang tua dan pemrakarsa yang terlibat dalam kegiatan ini untuk meminta maaf secara terbuka, baik melalui media elektronik maupun media cetak terhitung 3x24 jam, dan menyatakan tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.

Netizen pun banyak yang berkomentar tajam. Biaya pernikahan Rp 200 juta dianggap sebagai pemborosan yang berlebihan.

Di tengah kondisi ekonomi yang sangat sulit dan banyaknya rakyat yang menderita, ada segelintir orang yang menghamburkan uang dengan sangat enteng.

Sorotan keras ditujukan kepada Indira Ratnasari. Profilnya sebagai pembaca tarot dan kolektor boneka arwah menjadi sasaran rundungan.

Netizen mengatakan bahwa untuk menjadi tim staf khusus presiden tidak perlu menjadi anak milenial yang cerdas. Cukup menjadi dukun dan kolektor benda klenik, seorang anak muda bisa menjadi tim staf khusus presiden.

Namanya juga netizen, apa pun bisa menjadi bahan rundungan. Namun, persoalan pernikahan anjing ini menunjukkan tidak adanya sensitivitas terhadap kondisi sosial masyarakat.

Untuk kepentingan konten medos dan pamer gaya hidup, sering kali orang kehilangan kepekaan sosial.(***)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Golden Buzzer untuk Putri Ariani & Wrong Speech Ala Jokowi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler