jpnn.com - jpnn.com - Pemkab Katingan, Kalteng, merasa lega atas batalnya pernikahan gaib antara Pangkalima Burung dan Sri Baruno Jagat Prameswari rupanya disyukuri Pemkab Katingan.
Wakil Bupati Katingan Sakariyas menyambut baik pembatalan perkawinan mistis yang akan dilakukan Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah, Isay Djudae.
BACA JUGA: Dewan Adat Dayak tak Merestui Nikah Gaib
“Itu merupakan keputusan sangat tepat di tengah pro-kontra. Lebih baik dibatalkan, daripada jadi polemik bagi Katingan. Saya sendiri walau mendapat undangan, juga tidak akan menghadirinya,” ucap Sakariyas kepada Kalteng Pos (Jawa Pos Group), Senin (27/2).
Dengan kejadian ini, orang nomor dua di Kabupaten Katingan ini mengingatkan seluruh damang atau tokoh adat lainnya di seluruh Katingan, supaya lebih hati-hati jika terkait adat.
BACA JUGA: 4 Sikap Dewan Adat soal Pernikahan Titisan Roro Kidul
Dia menyarankan jika ada persoalan seperti ini, lebih baik dibawa ke forum dan rapatkan dengan Dewan Adat Dayak (DAD) maupun pemerintah hingga Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
“Jangan bertindak sendiri-sendiri. Sebab masalah adat tidak main-main dan perlu dikomunikasikan agar tidak bertentangan dengan agama dan adat, sehingga tidak menimbulkan masalah,” tutur pria asal Desa Tumbang Lahang ini.
BACA JUGA: Fakta Terbaru Rencana Pernikahan Titisan Nyi Roro Kidul
Sementara itu, merebak kabar di masyarakat akan terjadi pernikahan diam-diam antara Pangkalima Burung dengan Sri Baruno Jagat Prameswari yang bernama asli Linda Susanti (dari Merapi) di Desa Telok, Kecamatan Katingan Tengah.
Itu dilakukan karena adanya penolakan dari berbagai pihak acara ini digelar.
Tapi hal itu dibantah oleh Kapolres Katingan AKBP Tato Pamungkas SIK melalui Kapolsek Katingan Tengah AKP Wahono SH. Dia menegaskan, tidak ada pernikahan diam-diam di Desa Telok.
“Damang sudah tegas membatalkan pernikahan,” kata kapolsek kepada Kalteng Pos, Senin (27/2).
Sejauh ini kata kapolsek, mereka juga selalu memantau kondisi di wilayah hukumnya dan tidak ada masalah mengenai sempat merebaknya kabar pernikahan gaib tersebut.
“Bagaimana mau menikah, orangnya saja di Pulau Jawa sana,” ujar perwira pertama (pama) ini.
Wahono berharap, masyarakat tidak perlu menanggapi atau percaya terhadap berbagai isu yang terjadi apalagi sampai terprovokasi.
“Sikapi segala informasi secara bijak tanpa harus terpengaruh,” tegasnya.(eri/c3/top)
BACA ARTIKEL LAINNYA... WOW! Jokowi Diundang ke Nikahan Titisan Nyi Roro Kidul
Redaktur & Reporter : Soetomo