jpnn.com - JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi membenarkan mengenai kabar penyanderaan tujuh warga Samarinda yang merupakan anak buah kapal (ABK) Tugboat Charles 001.
Mereka diduga disandera oleh sempalan kelompok militan Abu Sayyaf di perairan Sulu, Filipina, Senin (19/6) waktu setempat.
BACA JUGA: KPK Juga Garap Staf Ketua DPRD Jakarta
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, penyanderaan berlangsung saat Tugboat Charles 001 yang menarik Tongkang Roby 152 pengangkut batubara balik dari Filipina ke Indonesia. Total ABK 13 orang.
"Setelah melakukan komunikasi, koordinasi, dan verifikasi dengan sejumlah pihak Indonesia dan Filipina pada tanggal 23 Juni sore, kami mendapatkan konfirmasi bahwa telah terjadi penyanderaan WNI," kata Retno di kantor Kemenlu, Jakarta Pusat, Jumat (24/6).
BACA JUGA: Hebat, Meski Hanya Lulus SD, Anna Sukses Berbisnis
Retno menerangkan, proses penyanderaan terjadi dua tahap, yakni pukul 11.30 waktu setempat, disandera tiga ABK. Dan tahap kedua pukul 12.45, penyandera mengambil kembali empat ABK.
"Sementara enam orang lain dibebaskan dan kini kapal dalam perjalanan menuju Samarinda," ujar Retno.
BACA JUGA: HEBOH! Rumah Sakit Terindikasi Terlibat Peredaran Vaksin Palsu
Retno mengungkapkan, kini Kemenlu akan melakukan rapat terbatas dengan Menteri Koordinator Politik dan Hukum (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
"Pemerintah akan melakukan semua cara yang memungkinkan untuk bisa membebaskan warga kita itu," tandas Retno. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asyik, Sekarang Ikan Semakin Banyak
Redaktur : Tim Redaksi