Pernyataan Titi dan Nur soal Dana Iuran Silatnas Honorer K2 dengan Jokowi

Rabu, 13 Maret 2019 – 07:41 WIB
Dua pimpinan Honorer K2, Titi Purwaningsih (kanan) dan Nurbaiti. Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Polemik seputar dana iuran untuk penyelenggaraan silaturahmi nasional (Silatnas) honorer K2 dengan Presiden Joko Widodo masih berlanjut.

Para pengurus inti Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) menanggai kegaduhan ini. Pasalnya, sejumlah pengurus inti di antaranya Ketum PHK2I Titi Purwaningsih dan Tim 9 Nur Baitih dikabarkan ikut merancang Silatnas tersebut.

BACA JUGA: Hanya Siap Menggaji 387 PPPK dari Honorer K2

Keduanya sangat keberatan jika namanya dikaitkan dengan penarikan dana Rp 300 ribu sampai Rp 700 ribu. "Kalau yang ini (dana) maaf ya, jangan dikaitkan dengan saya," ujar Titi kepada JPNN, Rabu (13/3).

Dia menjelaskan, sepanjang agenda itu bertujuan bagus pasti didukung. Namun untuk masalah ada iuran sampai sebesar itu, Titi mengaku tidak tahu menahu. Sebab, bukan PHK2I penyelenggaranya.

BACA JUGA: Honorer K2 Peserta Tes PPPK Merasa Nasibnya Digantung

BACA JUGA: Politikus Demokrat Ingatkan Honorer K2 agar Hati - hati

"Kalau mungkin ada iuran ya wajarlah. Semisal untuk sewa gedung dan lain-lain yang memang diperlukan untuk penyelenggaraan agenda tersebut. Namun jumlahnya tidak sebesar itu. Memangnya uang honorer K2 berlebih, ya kan enggak. Malah nombok melulu tiap bulan," paparnya.

BACA JUGA: Jumlah Formasi PPPK tak Disebutkan Terbuka, Ada Honorer K2 Siluman?

Nur Baitih menambahkan, sudah biasa bila setiap agenda selalu membawa namanya dan ketum PHK2I.

"Kami menolak bila dikaitkan dengan agenda penarikan dana hingga Rp 700 ribu kepada honorer K2. Kalau ada yang sebut, tunjukkan ke kami buktinya mana," tantang Nur.

Menurut dia, klasik dan basi kalau masalah perjuangan selalu disangkut-pautkan dengan uang. Sangat naif juga bila menjatuhkan orang lain pakai isu uang.

BACA JUGA: Politikus Gerindra Desak Rencana Silatnas Honorer K2 dengan Jokowi Dibatalkan

"Kalau saya terlibat di uang Silatnas monggo diperiksa. Ini namanya pencemaran nama baik. Pada prinsipnya PHK2I dukung siapapun yang mau bikin acara buat perjuangan K2 jadi PNS. Namun, jangan jelekin orang dari sisi uang. Kalau enggak bener kan jadi fitnah namanya," paparnya. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus Demokrat Ingatkan Honorer K2 agar Hati - hati


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler