Perompak Suka Hidup di Bui

Penjara Korsel Lebih Mewah daripada Hotel di Somalia

Rabu, 02 Februari 2011 – 18:17 WIB
SEOUL - Jika ada orang yang lebih menyukai hidup di dalam penjara, kawanan perompak Somalia inilah jawabannyaKelompok lanun yang ditangkap dalam penyergapan militer Korea Selatan (Korsel) tersebut, menyatakan memilih kehidupan di penjara daripada pulang ke Somalia.

Salah seorang tersangka yang ditahan otoritas Korsel, Serum Abdullah (21), bahkan telah meminta penyidik mengizinkannya tinggal di Negeri Ginseng tersebut

BACA JUGA: Prioritas Evakuasi Pertama 2.400 WNI di Nasser City

"Seorang tersangka mengatakan bahwa penjara di Korea jauh lebih baik daripada hotel kelas menengah di Afrika," ujar seorang penyidik, seperti dikutip koran Dong-A Ilbo.

Seorang tersangka lain yang tidak disebutkan identitasnya, kepada kantor berita Yonhap menyatakan tidak pernah menyangka bahwa makanan Korea sangat enak
"Saya pikir, makanan Korea tidak seenak itu

BACA JUGA: 400 WNI Sudah Dievakuasi Dari Mesir

Tempat tidurnya nyaman
Korea, sepertinya, negara bagus," papar dia.

Juru bicara polisi perairan Kota Busan menuturkan, para lanun Somalia tersebut diperlakukan secara manusiawi, termasuk mendapatkan fasilitas pemanas ruang serta baju hangat untuk mengatasi hawa dingin

BACA JUGA: Mubarak Ditenggat Jumat

"Kami memberikan menu nasi tim, tofu, dan kimchi (makanan olahan dari kubis dengan rasa pedas, Red), tapi tanpa babiMereka melahap semuanyaSepertinya, mereka sangat suka," katanya kepada Agence France-Presse.

Polisi juga menyediakan baskom berisi air untuk berwudhuMakanya mereka, para perompak yang memang beragama Islam itu, dilaporkan salat lima kali sehari dalam tahanan.

Para bajak laut dari Somalia itu telah resmi ditahan atas kasus perompakan, percobaan pembunuhan, dan pembajakan kapalLima tersangka akan menghadapi ancaman hukuman penjara seumur hidup, jika terbukti menembak kapten kapal Samho Jewelry, Seok Hae-kyunJika sang kapten tewas, secara teori mereka akan menghadapi ancaman hukuman matiNamun, Korsel belum pernah mengeksekusi mati terpidana sejak 1997.

Polisi menyatakan, pemimpin dan wakil kelompok lanun tersebut berada di antara korban tewas dalam serangan militer KorselPolisi menambahkan, Arai Mahomed, tersangka utama penembak Hae-kyun, dengan tegas membantah tuduhan tersebutDia menyatakan tidak pernah menyentuh senjata yang menembak Hae-kyun(cak/c11/dos/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mesir Bergejolak, Ribuan WNI pun Dievakuasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler