"Masih finalisasi
BACA JUGA: Sakit Tenggorokan, Cicit Soeharto Masuk RS
Mudah-mudahan segera selesai," kata Zulkifli, usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima Pengurus Pusat Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) di Kantor Presiden, Kamis (24/3) kemarin.Namun demikian, Menhut mengaku tidak bisa memastikan, kapan persisnya Perpres tersebut akan terbit
Zulkifli pun menyampaikan, meski moratorium tersebut belum ada, kementerian yang dipimpinnya sendiri sejauh ini sudah melakukan moratorium, khususnya di kawasan primer dan lahan gambut
BACA JUGA: Ahmadiyah Tolak Dialog, Pemerintah Berang
"Sudah kita hentikan mulai 2010," ungkap menteri asal PAN ituPenerbitan Perpres tersebut sendiri tidak sesuai target sebelumnya, yang direncanakan pada 1 Januari 2011
BACA JUGA: Tudingan Polisi Mengarah ke JI
Seperti diketahui, Perpres ini berkaitan dengan kerjasama Indonesia dengan Norwegia dalam (program) pengurangan emisi karbon, atau yang dikenal lewat nama (skema) Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD+).Sementara itu, Ketua PP Gapki, Joefly Bachroen mengatakan, moratorium juga menjadi salah satu topik yang dibicarakan dalam pertemuan pihaknya dengan PresidenPihaknya sendiri mengaku mendukung adanya aturan tersebut"Tapi, ada satu masalah yang kita khawatirkanYakni, moratorium ini (malah) disalahartikan, (atau) disalahgunakan pihak-pihak tertentu," katanya.
Joefly pun mengatakan bahwa moratorium pada dasarnya akan menghambat produksi kelapa sawitNamun, ia menyebut pula jika Presiden mengaku menaruh perhatian dengan perkembangan kelapa sawit di IndonesiaPresiden, kata Joefly lagi, tidak ingin ada celah yang bisa dimanfaatkan untuk membalikkan opini tentang dunia kelapa sawit Indonesia.
"Bapak Presiden mengatakan, Beliau di luar negeri meng-counter, mempertahankan, memasang badan, untuk (masalah) lingkungan di negara yang kita cintai ini," urainya(fal/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Tak Sepantasnya Tutupi Barang Busuk
Redaktur : Tim Redaksi