Perpres Moratorium Konversi Lahan segera Terbit

Jumat, 25 Maret 2011 – 13:36 WIB
JAKARTA - Peraturan Presiden (Perpres) mengenai moratorium pemanfaatan lahan untuk perkebunan kelapa sawit, tak lama lagi akan segera terbitSeperti diungkapkan oleh Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan, Perpres Moratorium itu sendiri saat ini sudah memasuki tahap finalisasi.

"Masih finalisasi

BACA JUGA: Sakit Tenggorokan, Cicit Soeharto Masuk RS

Mudah-mudahan segera selesai," kata Zulkifli, usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima Pengurus Pusat Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) di Kantor Presiden, Kamis (24/3) kemarin.

Namun demikian, Menhut mengaku tidak bisa memastikan, kapan persisnya Perpres tersebut akan terbit
Zulkifli hanya mengatakan bahwa saat ini prosesnya sudah masuk di Seskab.

Zulkifli pun menyampaikan, meski moratorium tersebut belum ada, kementerian yang dipimpinnya sendiri sejauh ini sudah melakukan moratorium, khususnya di kawasan primer dan lahan gambut

BACA JUGA: Ahmadiyah Tolak Dialog, Pemerintah Berang

"Sudah kita hentikan mulai 2010," ungkap menteri asal PAN itu
Sementara untuk lahan perkebunan kelapa sawit, menurut Zulkifli tetap diperbolehkan, namun diutamakan pada lahan 7 juta tanah yang terlantar.

Penerbitan Perpres tersebut sendiri tidak sesuai target sebelumnya, yang direncanakan pada 1 Januari 2011

BACA JUGA: Tudingan Polisi Mengarah ke JI

Seperti diketahui, Perpres ini berkaitan dengan kerjasama Indonesia dengan Norwegia dalam (program) pengurangan emisi karbon, atau yang dikenal lewat nama (skema) Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD+).

Sementara itu, Ketua PP Gapki, Joefly Bachroen mengatakan, moratorium juga menjadi salah satu topik yang dibicarakan dalam pertemuan pihaknya dengan PresidenPihaknya sendiri mengaku mendukung adanya aturan tersebut"Tapi, ada satu masalah yang kita khawatirkanYakni, moratorium ini (malah) disalahartikan, (atau) disalahgunakan pihak-pihak tertentu," katanya.

Joefly pun mengatakan bahwa moratorium pada dasarnya akan menghambat produksi kelapa sawitNamun, ia menyebut pula jika Presiden mengaku menaruh perhatian dengan perkembangan kelapa sawit di IndonesiaPresiden, kata Joefly lagi, tidak ingin ada celah yang bisa dimanfaatkan untuk membalikkan opini tentang dunia kelapa sawit Indonesia.

"Bapak Presiden mengatakan, Beliau di luar negeri meng-counter, mempertahankan, memasang badan, untuk (masalah) lingkungan di negara yang kita cintai ini," urainya(fal/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Tak Sepantasnya Tutupi Barang Busuk


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler