Persiapan Operasi Cangkok Hati Ramdan Sempurna

Tim Transplan Tianjin Cek Detil Perlengkapan RSUD dr Soetomo

Sabtu, 24 April 2010 – 06:01 WIB

SURABAYA - Hari ini (24/4), sekali lagi, Surabaya akan membuat sejarah di bidang kedokteran di Indonesia TimurKarena hari ini akan dilakukan operasi cangkok hati terhadap seorang balita bernama Ramdan Aldil Saputra, dengan donor ibu kandungnya, Ny Sulistyowati.

Ramdan merupakan penderita kelainan hati bawaan atresia bilier

BACA JUGA: Sukses, Operasi Jantung Tanpa Buka Rongga Dada

Saluran empedu Ramdan yang menghubungkan liver dengan usus tidak terbentuk, sehingga cairan empedu tidak bisa mengalir ke usus
Akibatnya, terjadi penumpukan cairan empedu pada liver, yang mengakibatkan sel-sel hati Ramdan mengalami kerusakan

BACA JUGA: HP pada Anak ABG Jadi Sumber Konflik



Hal tersebut membuat Ramdan mengalami gagal hati, dan tidak bisa memproduksi antibodi albumin dan globulin
Sehingga, daya tahan tubuhnya terhadap kuman dan virus sangat rendah

BACA JUGA: Helm, Tak Harus Berlogo SNI

Karena itu, satu-satuya cara untuk menyelamatkan bocah kelahiran 26 September 2009 tersebut adalah dengan melakukan cangkok hatiOperasi  tersebut akan dilakukan oleh tim cangkok hati RSUD dr Soetomo Surabaya, dengan didampingi tim transplan hati dari Oriental Organ Transplant Center (OOTC), Tianjin, Tiongkok, yang berjumlah tujuh orang.

Seperti diketahui, pertengahan Januari 2010 lalu, sebanyak sembilan orang dokter ahli dan dua orang perawat spesialis dari RSUD dr Soetomo Surabaya (RSDS) berada di OOTC selama seminggu untuk mempelajari segala teknik dan prosedur transplantasi hatiSelama berada di OOTC, mereka mengikuti mengikuti lebih dari 10 kali operasi penggantian hati, di bawah bimbingan dan arahan ahli-ahli terbaik pusat transplantasi tersebutLima dari tujuh anggota tim OOTC yang datang ke Surabaya adalah sebagian dari para pembimbing tim RSD itu.

Lima dari tujuh anggota tim tersebut, masing-masing Prof Dr dr Du Hongyin, dr Pan Cheng, dr Jiang Wentao, dr Wang Yu dan perawat spesialis kamar operasi, Li Wei, tiba di Surabaya pada Kamis malamSedang dua lainnya, yakni Prof DR dr Shen Zhongyang dan asistennya, Ellen Wei baru tiba tadi malamLima anggota tim yang tiba pertama, kemarin langsung ke RSDS untuk mendiskusikan kondisi Ramdan dan ibunyaDiskusi dilakukan bersama semua dokter ahli yang pagi ini terlibat dalam operasi penggantian hati Ramdan.

Selain berdiskusi, tim OOTC itu juga mengunjungi Ramdan dan ibunyaKunjungan ini hanya boleh diikuti dokter yang menangani RamdanIni karena kamar di mana Ramdan dan ibunya dirawat selama ini, sudah dalam keadaan sterilBegitu pula Ramdan dan ibunya.Siang kemarin, tim tersebut juga sempat memeriksa dua orang pasien lain yang sudah terdaftar sebagai kandidat pasien transplantasi hati di SurabayaSetelah itu, tim OOTC menuju ke Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) untuk mencek langsung persiapan kamar operasi, ICU dan ruangan yang akan menjadi tempat Ramdan menginap selama tiga bulan setelah pencangkokan.

Selama di kamar operasi, mereka mengecek setiap detilMulai pisau pemotong liver yang menggunakan gelombang ultrasonografi (CUSA), penghangat darah dan cairan, alat khusus untuk mencek kekentalan darah pasca penyambungan liver, USG khusus untuk liver sebelum perut ditutup, lemari penyimpan instrumen operasi berikut instrumen-instrumen operasinya, lampu dinding untuk melihat hasil CT-Scan, lampu operasi dan panci yang akan digunakan untuk mencuci liver yang akan dicangkokkan ke Ramdan.

Hasilnya, selama pemeriksaan, semua anggota tim menggangguk-angguk tanda puasTentu saja mereka puas, karena semua alat yang dipersiapkan untuk operasi Ramdan sama persis dengan yang mereka pakai di OOTC.Dari kamar operasi, tim turun ke lantai tiga untuk mengecek kesiapan ICU bagi Ramdan dan ibunyaSatu demi satu peralatan yang ada di situ dicek dengan dengan sangat telitiBahkan dr Wang Yu yang ahli ICU, melakukan pengecekan sampai ke celah antara kepala ranjang dan dinding

Tim puas, apalagi setelah mendapat penjelasan dari dr Philia Setiawan, ahli anestesi dan ICU RSDS yang akan ikut menangani pembiusan RamdanPhilia juga ikut dalam rombongan dokter RSDS yang belajar ke OOTC.

ICU yang disiapkan untuk Ramdan dan ibunya, memang spesialBukan karena letaknya yang berdampingan, tetapi karena kedua ruangan itu memiliki  tekanan positif yang sangat khusus, sehingga kadar sterilnya sangat terjaminIstimewanya lagi, kamar-kamar tersebut memiliki pintu gandaPintu terluar, yang terbuat kaca memiliki kemampuan khusus untuk menahan bakteri dan virus.

Setelah itu, tim mencek kamar lain yang disiapkan untuk Ramdan setelah keluar dari ICUKamar ini juga sangat khusus karena letaknya terpisah dari pasien lain dan berdinding kaca yang sama dengan pintu-pintu ICU-nya.

"Untuk donor, tidak perlu terlalu istimewaDua hari setelah operasi, mereka sudah boleh makan apa saja dan harus jalan," kata dr Pan ChengSelama berada di ICU, meski tidak sekamar dengan Ramdan, Ny Sulistyowati bisa mengikuti setiap momen yang dialami putranya ituSebab di kamarnya ada monitor yang memperlihatkan semua detil yang ada di ICU-nya RamdanDi OOTC, ICU yang seperti ini tidak ada

Menjelang meninggalkan ruang ganti untuk ke kamar operasi, dr Pan Cheng menanyakan ruang shower untuk mandi dokter dan perawat sebelum dan sesudah operasiKarena inilah tradisi di OOTC untuk menjaga sterilitas ruang operasi untuk transplantasiKarena ini bagian dari fasilitas penting, maka kemarin pun RSDS langsung menyiapkannya.

Persiapan itu makin lengkap, ketika tadi malam President OOTC, Prof Dr Shen Zhongyang tiba di SurabayaDengan demikian, tim berjumlah tujuh orang itu lengkap sudahShen adalah perintis berdirinya OOTCDia inilah yang Agustus 2007 lalu memimpin operasi penggantian hati mantan CEO Jawa Pos, Dahlan IskanDahlan sendiri adalah salah satu dari sekitar 600 kasus transplantasi hati yang pernah dikerjakan Shen.

Menjelang operasi, dukungan dan doa terhadap Ramdan juga terus meningkatKemarin, kelompok guru dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Trenggalek, kampung halaman bocah itu, berkunjung ke GRIU Graha AmertaMereka merupakan sejawat orang tua Ramdan, Bambang Sutondo Winarno dan Sulistyowati, yang berprofesi sebagai guru.

Rombongan tersebut datang untuk mendoakan keberhasilan operasi bungsu dari tiga bersaudara ituKelompok guru dari PGRI juga mengantarkan sumbangan sebesar sekitar Rp 23 juta untuk Ramdan yang mereka kumpulkan dari sesama guru dan masyarakat"Setiap ada pertemuan, kami mengumpulkan dana sedikit-sedikitAlhamdulillah, jumlahnya cukup besarSetiap ada acara, kami juga melakukan doa bersama untuk RamdanIni bentuk dukungan kami terhadap sesama anggota PGRI," kata Soemardjo, salah seorang perwakilan rombongan guru PGRI.

Kedua rombongan itu ditemui BambangPria yang juga Kepala SMPN 2 Tugu itu merasa sangat bersyukur karena dukungan untuk anak laki-laki semata wayangnya itu melimpah ruah"Beberapa hari terakhir, banyak yang datang, ingin ketemu RamdanBahkan, ada orang-orang yang kami tidak kenalSayang, mereka tidak bisa ketemu Ramdan karena anaknya harus sterilTapi, kami sangat berterima kasih," ungkap ayah tiga anak itu. 

Operasi terhadap Ramdan sendiri akan berlangsung pada pukul 08.00Namun, sejak pukul 05.00, Ramdan dan ibunya sudah akan disiapkan untuk operasiSeluruh upaya tim dokter RSDS dan OOTC untuk transplantasi liver itu mendapatkan dukungan dari banyak pihakYakni, Gubernur Jatim Soekarwo, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, Kadinkes Jatim dr Pawik Supriadi SpJP(K), Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya Kabul Priyono S.H., MH, serta Kepala Kantor Pelayanan Tipe A3 Juanda ArgandionoOperasi itu juga didukung oleh Jawa Pos(rum/iro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketika Facebook Bangun Pusat Data Pribadi


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler