JAKARTA - Pertamina sepertinya berusaha keras untuk memasarkan bahan bakar nonsubsidi Pertamax csBuktinya, baru dua hari menaikkan harga, Pertamina kembali menurunkan harga Pertamax cs
BACA JUGA: BTN Pasang Target 120 Ribu KPR Bersubsidi
Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina Mochamad Harun mengatakan, usai menaikkan harga Pertamax cs per 1 Februari lalu, Pertamina memang melakukan evaluasi dan revisi
BACA JUGA: Hatta Janji Cari Solusi soal Capping PLN
Menurut Harun, untuk wilayah Jakarta, pada 1 Februari lalu Pertamina sudah menaikkan harga Pertamax dari Rp 7.850 per liter menjadi Rp 8.050 per liter
BACA JUGA: Mustafa Yakini IPO Garuda Bakal Sold Out
"Strategi ini ditempuh agar masyarakat tidak beralih ke premium," katanyaAdapun harga Pertamax Plus yang pada 1 Februari lalu naik dari Rp 8.100 per liter menjadi Rp 8.450 per liter, pada 3 Februari kembali diturunkan menjadi Rp 7.950 per literSedangkan Pertamina Dex yang pada 1 Februari naik dari Rp 8.450 per liter menjadi Rp 8.750 per liter.
Untuk wilayah Pertamina Unit Pemasaran (UPms) V Surabaya, harga Pertamax yang pada 1 Februari naik dari Rp 8.150 per liter menjadi Rp 8.350 per liter, pada 3 Februari kembali turun menjadi Rp 8.250 per literSedangkan Pertamax Plus yang 1 Februari lalu naik dari Rp 8.300 per liter menjadi Rp 8.500 per liter, pada 3 Februari tidak mengalami perubahan
Harun mengatakan, jika harga Pertamax di Jakarta naik ke Rp 8.050, maka selisih dengan harga Premium yang hanya Rp 4.500 per liter menjadi Rp 3.550 per literBesarnya selisih tersebut membuat Pertamina khawatir jika masyarakat yang selama ini sudah mengonsumsi Pertamax, kembali mengonsumsi Premium
"Kami konsolidasi, membahas marginKami ingin berikan insentif kepada pelanggan supaya nantinya tidak banyak yang beralih ke Premium," ujarnya
Selain pertimbangan tersebut, lanjut Harun, Pertamina juga tetap menggunakan perkembangan harga minyak dunia dalam penentuan harga bahan bakar nonsubsidi, baik Pertamax, Pertamax Plus, maupun Pertamina Dex
Tapi, keputusan Pertamina untuk menurunkan harga Pertamax ini juga merupakan strategi untuk bersaing dengan kompetitor seperti ShellSebagaimana diketahui, di Jakarta, jika harga Pertamax masih tetap Rp 8.050 per liter, maka akan menjadi lebih mahal dibandingkan dengan BBM sejenis Pertamax, yakni Shell Super,yang dijual seharga Rp 7.950 per literKarena itu, dengan diturunkannya harga Pertamax, maka harganya menjadi sama
Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Eri Purnomohadi, mengatakan penurunan harga Pertamax secara tiba-tiba biasa terjadiDia menduga Pertamina khawatir konsumen berpindah? ke kompetitor jika harga Pertamax tidak diturunkan.
Meski harga Pertamax berubah, lanjut Eri, keuntungan yang didapat pengusaha setiap per liter penjualan tidak berubahSampai saat ini, pengusaha mendapat untung sekitar Rp 325 setiap liter Pertamax"Keuntungan yang kami dapatkan tetapIni sudah ketentuan yang kami sepakati dengan Pertamina," kata dia.(owi/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BTN Pangkas Porsi Deposito
Redaktur : Tim Redaksi