jpnn.com - JAKARTA - Pertamina Patra Niaga bergerak cepat melakukan pemecatan terhadap seorang operator nakal pada sebuah stasiun pengisian bahan bakar untuk Umum (SPBU) di Denpasar, Bali.
Pemutusan hubungan kerja (PHK) dilakukan setelah Sub Holding Commercial & Trading Pertamina ini melakukan penyelidikan merespons keluhan pelanggan.
BACA JUGA: Buruan, Pertamina Patra Niaga Gelar Banyak Promo Rayakan Kemerdekaan
"Pertamina Patra Niaga melakukan pengecekan ke SPBU tersebut dan kepada operator yang melakukan indikasi pungli (pungutan liar) sudah dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada kesempatan pertama,” ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari, Selasa (13/8).
Pihaknya meminta pengelola SPBU untuk meningkatkan pengawasan sehingga kejadian serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.
BACA JUGA: Harga Pertamax Naik, Komisi VI: Menjaga Potensi Pemasukan Negara
Pertamina Patra Niaga senantiasa berkomitmen mengedepankan kenyamanan konsumen dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Kejadian ini menjadi pembelajaran bagi seluruh SPBU agar meningkatkan pengawasan di lapangan, agar tidak ada lagi oknum-oknum operator yang melakukan pungli ataupun memberikan pelayanan tidak sesuai ketentuan,” ujar Heppy.
BACA JUGA: Fasilitas Baru Pertamina Patra Niaga di Juanda Percepat Pengisian Avtur ke Pesawat
Pertamina Patra Niaga memohon maaf atas kejadian ini. Jika konsumen menemukan pelayanan SPBU yang tidak semestinya, dapat melaporkannya melalui call center 135.
“Kami mohon maaf atas kejadian ini. Jika konsumen menemukan kendala saat pengisian BBM di SPBU Pertamina atau mendapatkan pelayanan yang tidak semestinya, dapat melaporkan ke call centre Pertamina 135,” kata Heppy. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Langkah Pertamina Naikkan Pertamax Dinilai Pada Waktu yang Tepat
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang