Penandatanganan kerjasama ini juga disaksikan Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Yarman
BACA JUGA: BTN Siap Tolak Intervensi Politik
Nota kerjasama itu terdiri dari perjanjian jual beli gas bumi hasil proses regasifikasi LNG untuk pembangkit listrik di kawasan Timur Indonesia antara PT Pertagas Niaga dan PT PLN (Persero) dan Penjanjian Usaha Patungan antara PT Pertamina Gas (Pertagas) dan PT Indonesia Power (IP)"Jual beli gas pada proyek ini akan dilakukan antara PT Pertagas Niaga dengan PLN, sementara pihak yang bertanggung jawab untuk trasnportasi dan meregasifikasikan LNG adalah perusahaan joint venture yang dibentuk antara Pertagas dengan IP," Dirut Pertagas, Gunung Sardjono Hadi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (27/10)
BACA JUGA: Sebagian Besar Investasi Bursa untuk Sosialisasi Pasar Modal
Dijelaskan, terdapat 11 lokasi proyek yang akan dikembangkan untuk menerima pasokan gas hasil regasifikasi LNG mulai kurtal ke-3 tahun 2013 di beberapa wilayah KTI, yakni Bontang, Samarinda (Tanjung Batu dan Samberah), Batakan, Balikpapan, Pesanggaran, Tello, Jeneponto, Pomala, Minahasa, dan Halmahera
Untuk memasok ke 11 lokasi tersebut, diperlukan pasokan LNG sekitar 0.93 juta ton per-tahun selama 10 tahun, dengan pilihan moda transportasi LNG yang paling ekonomis dan disesuaikan dengan skenario pasokan ke masing-masing lokasi.
Kebutuhan gas Indonesia diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2020, dengan pertumbuhansekitar 6-8 persen per tahun yang didorong oleh kebutuhan di sektor listrik, industri dan pupuk.
Kedepan, Sinergi PLN dan Pertamina berharap agar dapat terus mendukung penggunaan sumber energi yang lebih efisien, bersih, dan ramah lingkungan, penurunan subsidi bahan bakar, serta Kebijakan Energy Mix Pemerintah, yaitu meningkatkan konsumsi gas bumi hingga 30 persen di tahun 2025. (yud/jpnn)
BACA JUGA: Telkomsel Dinilai Layak Dapat Tambahan Frekuensi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Telkom Perkuat Jaringan Fiber Optik
Redaktur : Tim Redaksi