Dirut Pertamina Karen Agustiawan mengaku, hingga Senin pagi (25/4), pihaknya belum mengetahui sikap Kementerian ESDM dan BP Migas, terkait pengelolaan lapangan Migas yang pada 7 Mei 2011 atau setelah 30 tahun kontrak kerja sama dilakukan akan berakhir.
"Saya belum tahu (hasilnya penentuan pengelolaan Blok WMO, Red)," katanya kemarin, seusai pencanangan batu pertama Laboratorium Basic Science di Universitas Airlangga, Surabaya, yang merupakan bagian dari corporate social responsibility (CSR) Pertamina.
Tak hanya Blok Migas WMO yang diminati oleh Pertamina
BACA JUGA: Dynaplast Tinggalkan Lantai Bursa
Pertamina juga meminta pemerintah memberikan hak untuk mengelola semua Production Sharing Contract (PSC) yang akan berakhir pada 2011 dan seterusnyaSebagai langkah awal, hingga 2013 mendatang pihaknya menyediakan USD 1 miliar untuk pengerjaan proyek hulu
BACA JUGA: ExxonMobil Temukan Minyak Baru di Cepu
Dana tersebut diambil dari belanja modal perseroanBACA JUGA: Tiongkok Tertarik Investasi Alat Berat
(aan)BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Mandiri Biayai Dua Kapal Rudal
Redaktur : Tim Redaksi