Pertamina Tunda Eksplorasi Blok Qatar

Rabu, 08 April 2009 – 10:08 WIB
JAKARTA- Krisis ekonomi global membuat PT Pertamina menahan ekspansi bisnisnya di luar negeriSalah satunya adalah menunda eksplorasi di Blok 3 Qatar

BACA JUGA: Pasok Gas Domestik, Teken Kontrak Rp 5,3 Triliun


 
Menurut Dirut PT Pertamina Karen Agustiawan, pengembangan blok migas yang ditargetkan mulai dieksplorasi akhir 2008 itu ditunda
"Saat ini masih studi geologi dan geofisika," ujarnya di Kantor Pusat Pertamina Selasa (7/4)

BACA JUGA: Bisa Beralih ke Bank Syariah


 
Blok 3 Qatar adalah lapangan migas yang tendernya dimenangkan Pertamina pada Oktober 2007
Dalam rencana pengembangannya, Pertamina memegang 25 persen saham, Wintershall BASF Group Jerman 40 persen, dan Cosmos Oil Jepang 35 persen

BACA JUGA: Bapepam Segera Periksa Bakrie

Blok 3  merupakan blok eksplorasi dengan total komitmen eksplorasi selama lima tahun  sebesar USD 40 juta dan signature bonus USD 4 juta
 
Soal pengembangan selanjutnya, Karen menyebut hingga kini Pertamina belum memiliki jadwal pastiJadwal eksplorasi pun dipastikan molor lebih lama"Kami belum tahu kapan eksplorasi akan dimulai," katanya
 
PR Manager PT Pertamina Hulu Energi (PHE) MHarun menambahkan, saat ini blok migas Pertamina di luar negeri yang siap berproduksi adalah Blok SK 305 offshore MalaysiaProduksi awal direncanakan 6.000 barel per hari (BPH)"Mulai kuartal IV 2009, lapangan ditargetkan bisa berproduksi," ujarnya
 
Pengembangan bisnis ke luar negeri adalah salah satu strategi Pertamina menjadi world class companyHingga saat ini, Pertamina sudah mengembangkan sayap bisnisnya di enam negara, yakni Malaysia, Vietnam, Sudan, Iraq, Libya, serta Qatar
 
Meski demikian, sebelumnya Karen mengatakan, meski gencar ekspansi ke luar negeri, Pertamina tetap memrioritaskan pengembangan industri migas dalam negeriDalam grand design bisnisnya, Pertamina menetapkan, perbandingan kegiatan bisnis adalah 80 persen di dalam negeri dan 20 persen di luar negeri(owi/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BPH Migas Sabet 11 Kontrak Jual Beli


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler