Pertanian Terus Berproduksi, Jokowi: Semoga Saja Tidak Naik

Kamis, 07 Juli 2022 – 17:30 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap agar harga pangan tidak mengalami kenaikan harga. Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, MEDAN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan apresiasi kepada para petani Indonesia atas kontribusinya dalam menjaga ketersediaan pangan nasional.

Hal itu diungkapkan Jokowi ketika menyampaikan arahan pada Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-29 Tahun 2022, di Medan, Kamis (7/7).

BACA JUGA: Mentan Terjun Langsung, Monitor Penanganan PMK di Kabupaten Sumedang

Menurut Jokowi, harga pangan dunia mengalami kenaikan 30 sampai 50 persen imbas dari perang Rusia-Ukraina.

Namun menurut dia, Indonesia masih beruntung karena para petani masih berproduksi.

BACA JUGA: Saat Jokowi Tertawa Melihat Menantunya Bobby Memegang Sekop Mengangkat Semen, Lihat

Eks Gubernur DKI Jakarta itu berharap agar harga pangan tidak mengalami kenaikan harga.

“Kita ini masih beruntung, Alhamdulillah, rakyat kita utamanya petani masih berproduksi beras. Semoga saja tidak naik. Karena stoknya selalu ada,,” ungkap Presiden.,” ungkap Jokowi.

BACA JUGA: Pengamat Menilai Langkah Anies Temui Jokowi Bahas Honorer Politis, tetapi Tak Buruk

Pria asal Solo itu menyampaikan bahwa Indonesia sudah tiga tahun tidak impor beras.

Diketahui, produksi beras nasional pada 2019 mencapai 31,31 juta ton, meningkat di 2020 menjadi 31,36 juta ton, dan 2021 sebesar 31,33 juta ton.

“Biasanya kita impor 1,5 juta ton, 2 juta ton. Ini sudah tidak impor lagi. Ini Menteri Pertanian hadir di sini. Terima kasih Pak Menteri,” katanya.

Ketersediaan dan harga beras yang relatif stabil itu, menurut dia, patut disyukuri.

Pasalnya, negara-negara di Afrika dan beberapa di Asia mulai menghadapi kekurangan pangan yang akut.

Oleh karena itu, kemandirian pangan menjadi penting sehingga orang nomor satu di Indonesia itu mengajak kepada seluruh Bupati dan Wali Kota untuk memanfaatkan lahan-lahan sekecil apapun untuk ditanam, berproduksi kebutuhan pangan sehari-hari

“Karena kita nanam di mana pun itu tumbuh dan bisa kita panen. Itu penting sekali karena anak-anak kita, di hari ini adalah penentu wajah masa depan Indonesia,” imbuh Presiden.

Mengenai hal tersebut, Menteri Pertanian Syahrul (Mentan SYL) menyampaikan bahwa ketersediaan beras selama 2022 dalam kondisi aman sehingga ke depan Indonesia tidak perlu melakukan impor.

Apa yang dilakukan Mentan SYL Bersama jajarannya itu dinilai oleh Peneliti dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI), Riyanto, sebagai bukti keberhasilan kerja pemerintah.

“Biasanya Indonesia mengimpor beras. Tapi saat bersama Mentan SYL, saya lihat beras Indonesia cukup, bahkan cenderung surplus atau jumlahnya berlebih,” pungkasnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan SYL Kenang Sosok Tjahjo, Ahli Ibadah dan Pembela Rakyat


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler