Pertumbuhan Bisnis Inti BII Menguat

Rabu, 02 Februari 2011 – 16:18 WIB
JAKARTA - PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) mendapatkan laba bersih sebesar Rp 461 miliar pada akhir 2010Ini merupakan sebuah peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan rugi bersih sebesar Rp 41 miliar pada periode sebelumnya yang berakhir 31 Desember 2009

BACA JUGA: PGN Minta Alokasi Gas ke Chevron Dikembalikan

Keberhasilan ini terutama didukung oleh pertumbuhan pada seluruh bisnis inti dan perbaikan yang berkelanjutan pada business operations.

Portofolio kredit BII per 31 Desember 2010 tumbuh sebesar 35 persen dibandingkan akhir 2009
Realitas ini melampaui pertumbuhan industri sebesar 20 persen

BACA JUGA: Kekecewaan atas Saham IPO Garuda

Pertumbuhan kredit yang signifikan ini telah membawa total aset BII pada level Rp 75,2 triliun, atau meningkat sebesar 23 persen dibandingkan pada 31 Desember 2009.

Total portofolio kredit BII mencapai Rp 53,6 triliun pada 31 Desember 2010 dibandingkan Rp 39,6 triliun pada periode tahun sebelumnya
Kontribusi pertumbuhan kredit terbesar berasal dari kenaikan kredit konsumer sebesar 45 persen diikuti oleh UKM & Komersial dan Korporasi masing-masing sebesar 31 persen dan 29 persen

BACA JUGA: PLN Ladeni Ancaman Pengusaha

Pertumbuhan kredit konsumer terutama didukung kredit kendaraan bermotor sebesar 55,9 persen, Kredit Pemilikan Rumah sebesar 28,9 persen dan Kartu Kredit 8,8 persen.

Jumlah simpanan nasabah meningkat 26,5 persen menjadi Rp 59,9 triliun per 31 Desember 2010, naik dari Rp 47,3 triliun yang tercatat pada 31 Desember 2009Loan to deposit ratio (LDR) mencapai 89,03 persen per 31 Desember 2010, naik dari 82,93 persen pada periode tahun sebelumnya.

Ridha Wirakusumah, Presiden Direktur dan CEO BII mengatakan bahwa tren pertumbuhan meningkat yang telah dicapai pada 2010 merupakan hasil kerja keras sejak pertengahan tahun 2009, dalam memperbaiki basic fundamental dan membangun fondasi yang kuat"Saya senang, BII telah memperkuat momentum pertumbuhan, meskipun masih banyak yang harus kita capai untuk mewujudkan pertumbuhan bisnis yang lebih besar dan meningkatkan pangsa pasar," katanya.

Pendapatan bunga bersih BII meningkat 19 persen (YoY) dari Rp 2.997 miliar pada Desember 2009 menjadi Rp 3.568 pada Desember 2010Namun demikian, di tengah ketatnya persaingan pada industri perbankan dan acuan tingkat suku bunga Bank Indonesia yang tidak berubah selama 2010, BII masih dapat mempertahankan net interest margin pada level 5,89 persen, atau sedikit menurun dibandingkan 6,10 persen pada Desember 2010.

Fee based income pada 31 Desember 2010 meningkat 7 persen menjadi Rp 2.066 miliar dibandingkan Rp 1.937 miliar pada periode yang sama tahun laluIni terutama didukung oleh peningkatan pendapatan jasa dari bisnis korporasi, transaksi tresuri, kartu kredit, trade finance, remittances dan dari jasa perbankan lainnya.

BII berhasil mengelola biaya sehingga overhead  hanya meningkat sebesar 13 persen dari Rp 3.257 miliar pada Desember 2009 menjadi Rp 3.687 miliar pada Desember 2010 meskipun BII secara agresif telah melakukan ekspansi cabang dan ATM selama 2010Dalam satu tahun ini BII menambah 72 kantor baru di seluruh Indonesia terdiri dari kantor cabang induk, kantor cabang pembantu dan kantor kasCost to income BII pada 31 Desember 2010 membaik menjadi 65,44 persen.

Meskipun krisis global yang terjadi pada awal 2010 telah mempengaruhi beberapa nasabah korporasi, BII tetap dapat mengelola rasio net performing loan (NPL) pada level 1,74 persen sedikit meningkat dari 1,58 persen pada Desember 2009Untuk memastikan kualitas aset, BII telah memperketat manajemen risiko dan pengawasan kredit, sementara itu program restrukturisasi kredit dilakukan lebih cepat dan pemantauan terhadap debitur yang ada dilakukan dengan ketat.

Total penyisihan kerugian pada Desember 2010 turun sebesar 29 persen dibandingkan dengan Desember 2009 dari Rp 1.742 miliar menjadi Rp 1.239 miliarSedangkan provision coverage tetap pada kisaran 85,91 persen pada 31 Desember 2010Sementara, Rasio Kecukupan Modal (CAR) dengan memperhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional pada level 12,50 persen jauh di atas ketentuan minimum Bank Indonesia sebesar 8 persen.

"Untuk meningkatkan pertumbuhan, BII telah mengidentifikasi sejumlah inisiatif produk pada setiap lini bisnisKemampuan BII dalam menciptakan produk sesuai kebutuhan nasabah dan upaya terus-menerus dalam membina hubungan baik dengan nasabah telah memberikan kemampuan bagi BII untuk melayani nasabah dengan lebih baik dan solusi keuangan yang lebih komprehensifUpaya yang telah dilakukan ini telah mendapatkan pengakuan yang dibuktikan dengan diterimanya penghargaan sebagai peringkat pertama di semua kategori dalam "Service Quality Awards" pada 2010," kata Ridha.

"Serangkaian produk unggulan yang inovatif, didukung oleh layanan prima akan memberikan kesempatan bagi BII untuk meningkatkan jumlah nasabahSebagai pelopor internet banking, saat ini BII sedang memperbaharui dan meningkatkan fasilitas internet banking untuk menyediakan layanan elektronik perbankan agar lebih mudah dan lebih cepatBII saat ini juga sedang memfinalisasi mobile banking/SMS bankingPlatform internet banking yang baru dan mobile/SMS banking diharapkan dapat diluncurkan pada awal tahun iniDengan inisiatif produk yang didukung oleh layanan prima dan ekspansi jaringan cabang, bank makin yakin dengan posisinya sebagai inovative, relationship bank (BII)," ucap Ridha lagi.

Maybank Chairman dan Presiden Komisaris BII Tan Sri Dato" Megat Zaharuddin bin Megat Mohd Nor mengatakan dirinya senang bahwa kerja keras untuk memperluas jaringan dan meningkatkan layanan kepada nasabah telah mendukung pertumbuhan yang kuat"Penghargaan yang diterima dalam bidang layanan prima telah memacu semangat karyawan kamiSelain itu, kami telah melihat sinergi dengan Maybank Group telah meningkatDengan dilakukannya akuisisi terhadap perusahaan sekuritas Kim Eng yang memiliki eksistensi yang kuat di Indonesia, sinergi bisnis antara BII dengan Maybank Group akan semakin meningkat," katanya(max/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... IHSG Tak Terpancing Data Inflasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler