JAKARTA - Penyerapan tenaga kerja di sektor perekonomian sekarang sangat rendahPakar demografi Universitas Indonesia, Sonny Harry, mengatakan hal itu dapat dilihat dari jumlah tenaga kerja yang terserap dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi
BACA JUGA: Panja Nilai Andi Nurpati Cukup Bukti jadi Tersangka
Kalau dulu, menurut dia, pertumbuhan ekonomi satu persen dapat menyerap sebanyak 400 ribu tenaga kerja
BACA JUGA: Terima Lagi Honorer, Komisi II Minta Pemda Ditindak
"Artinya sektor ekonomi sekarang penyerapan rendah," katanya saat diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (10/9)Semakin banyak menciptakan tenaga kerja yang produktif, maka peluang untuk menggerakkan perekonomian semakin besar
BACA JUGA: Proyek jadi Orientasi, Pemerintah Dinilai tak Punya Inovasi
"Maka perlu mendorong perencanaan komprehensif ketenagakerjaan di Indonesia," kata pengamat masalah urbanisasi, Wahyu Susilo di kesempatan yang samaMenurut Sonny, sebenarnya banyak kebutuhan pangan yang bisa diproduksi di desa jika memiliki teknologi yang baikMaka dari itu, menurut dia, teknologi harus bisa masuk ke desaTeknologi dapat mendorong produksiPerlu untuk membantu dan berinovasi agar berkembangnya pedesaan"Sehingga pusat pertumbuhan baru muncul di pedesaan," katanya
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah La Ode Ida, mengatakan, bahwa saat ini tengah masuk pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2012Dia berharap seharusnya dalam pembahasan anggaran itu bisa diarahkan untuk membangun pusat pertumbuhan di desaMenurut dia sudah diajukan Program Percepatan Pembangunan Desa (P4D)
Tapi, La Ode pesimis karena semuanya yang mengambil keputusan adalah para politisi"Dengan karakter dan sistem politk yang sekarang, tidak mungkin terjadi," ungkap diaLantas dia berharap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bisa mengarahkan anak buahnya di Senayan, untuk bisa mengambil kebijakan yang dapat membangun desa lebih potensial"Sehingga muncul pusat pertumbuhan baru," kata senator senayan itu
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Sugiri Syarief menekankan pentingnya untuk memerbaiki birokrasi terlebih dahulu secara sungguh-sungguh"Rekruitmen saja di birokrat itu kadang-kadang pegawai yang diterima itu pegawai kelas duaSehingga tidak ada inovasi-inovasi (program)Yang pintar-pintar lebih memilih bekerja di swasta karena mencari gaji yag lebih besar," ujarnya
Sugiri mengimbau, kalau bisa orang pintar yang ada di Indonesia, masuklah menjadi pegawai negeriDan sekarang, tegasnya, masuk pegawai negeri jangan pakai KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme)(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Atasi Urbanisasi, Pedesaan Harus Dijadikan Sentra Produksi
Redaktur : Tim Redaksi