jpnn.com, BATAM - Investor baru dari Malaysia, PT Indo Kreasi Grafika menanamkan investasi di Batam, Kepulauan Riau, pada Selasa (2/5).
Industri yang bergerak di bidang pembuatan kotak dari kertas dan karton ini menanamkan modalnya sebesar Rp 50 miliar dengan perkiraan nilai ekspor pertahun mencapai 1.500.000 Dolar Amerika.
BACA JUGA: Pejabat Ini Yakin PAD dari BPHTB Bakal Sulit Tercapai
"Investor baru dari Malaysia ini dengan modal Rp 50 miliar dan mempekerjakan sekitar 50 orang dengan produk packaging kertas," kata Deputi V BP Batam, Gusmardi Bustami di Gedung Marketing BP Batam, Rabu (5/3).
Perusahaan ini akan beroperasi di kawasan industri, Tunas Industrial Estate, Batamcentre, Batam."Saya meyakini Batam akan tetap menjadi tujuan investasi di tengah menurunnya ekonomi global," ujarnya.
BACA JUGA: Jika Pusat Mau, Batam Itu Sangat Memungkinkan Jadi Otonomi Khusus
Apa yang membuat Gusmardi sangat optimis. Program i23J yang telah dikeluarkan BP Batam tahun lalu mampu mendatangkan sejumlah investor ke Batam. Apalagi saat ini banyak kewenangan perizinan yang ditambahkan ke Gedung Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) milik BP Batam.
"Mereka tak perlu datang lagi ke BP Batam, karena sistemnya sudah online dan aplikatif. Sehingga proses perizinan lebih cepat selesai," ujarnya.
BACA JUGA: Solusi Atasi Kemacetan, BP Batam Komit Kerjakan Proyek LRT
Dengan masuknya investor asal Malaysia ini, maka sudah ada enam perusahaan milik asing (PMA) yang menanamkan investasi dengan program i23J pada tahun 2017. Total investasinya mencapai 193 juta Dolar Amerika dan menyerap tenaga kerja sebanyak 707 orang.
Gusmardi juga menambahkan sistem lalu lintas barang BP Batam mendapatkan tanggapan positif dari investor."Tingkat kepuasannya sudah berada di angka 85 persen," ujarnya.
Dia meyakini dengan atmosfer positif yang tengah dibangun saat ini, maka Batam akan kembali bergairah seperti sebelumnya.(leo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Heboh! Pecatur Cilik Didiskualifikasi karena Urusan Rok
Redaktur & Reporter : Budi