Pesawat Angkut Polri Hilang Di Papua

Senin, 02 November 2009 – 19:01 WIB
JAKARTA—Hingga Senin (2/11) sore, Mabes Polri belum mendapatkan kabar pasti tentang penyebab hilangnya pesawat angkut Polri, yang hilang kontak di Papua.''Apakah karena cuaca, atau apa kita belum tahu pasti,'' ujar Wakadiv Humas Mabes Polri, Brigjenpol Drs Sulistyo Ishak, kepada wartawan di ruang kerjanya sore tadi.

Dijelaskan, dari Polda Papua pihaknya mendapakan kabar, pesawat angkut jenis Sky Truck itu hilang kontak siang tadiPesawat yang mengangkut logistik ini, berangkat dari Bandara Sentani menuju Puncak Jaya, sekitar pukul 11.20 waktu Indonesia Timur (WIT).Namun hingga siang, pesawat yang seharusnya tiba di tujuan pukul 12.40 WIT, tak kunjung datang dan hilang dari pantauan radar komunikasi.

Pesawat tersebut dilaporkan hilang disekitar Desa Foao dan Desa Mele, sekitar 78 mill dari bandara Sentani.Meski belum dinyatakan hilang, upaya pencarian pesawat berkapasitas angkut sekitar 22 orang itu mulai diupayakan ''Kita telah berkoordinasi (lakukan pencarian),'' ujarnya.

Pesawat ini sendiri merupakan bantuan operasi (BKO) Mabes Polri, untuk Polda Papua.Ini dilakukan menyusul kondisi keamanan kawasan itu yang kurang kondusif beberapa waktu terakhir.''Pesawat ini membawa satu pilot, satu co pilot dan dua teknisi,'' tambah Wakadiv Humas.

Para personel tersebut antara lain Pilot AKP Yunus, Co Pilot Ipda Benedictus serta Briptu Saiful dan Briptu Kuswanto, selaku mekanik

BACA JUGA: TPF Tuding Kapolri Picu Polemik

''Semuanya (personel) dari mabes,'' tegasnya.Diantara, logistik yang dibawa, pesawat itu juga mengangkut bahan bakar untuk operasional di Puncak Jaya
''Pesawat ini tergolong baru,'' imbuhnya

BACA JUGA: Hendarman Ogah Komentari TPF

BACA JUGA: Tim Independen Harus Gelar Perkara

Hanya saja, Wakadiv Humas tak merinci tahun pembuatan dan produsen burung baja itu.
Yang jelas bukan buatan dalam negeri,'' tambahnya.(zul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jika Dibiarkan, Polisi Bisa Tangkap Presiden


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler