Pesawat Latih TNI AU Mendarat Darurat di Sawah

Diduga Akibat Mesin Mati

Rabu, 13 Agustus 2014 – 06:30 WIB
Pesawat jenis AS 202 Bravo yang mendarat darurat di areal persawahan di Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (12/8). Foto: Radar Solo/JPNN

jpnn.com - SUKOHARJO – Pesawat latih milik TNI-AU Lanud Adi Soemarmo mendarat darurat di area persawahan Dukuh Jogodayoh, Kel/Kec Sukoharjo, Kab Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (12/8). Pesawat jenis AS 202 Bravo itu jatuh sekitar pukul 12.00 WIB. Dua awak pesawat Mayor Penerbang Surono dan Sersan Siswa Tama Putu Pandu dipastikan selamat.

Sebelum mendarat darurat, pesawat tersebut berputar-putar dan terbang rendah di atas permukiman warga. Setelah berhasil keluar, dua awak pesawat itu berlari menjauhi badan pesawat.

BACA JUGA: Selundupkan Sabu 2,1 Kg, WN Malaysia Dibui Seumur Hidup

Komandan Lanud Adi Soemarmo Kolonel Penerbang Agus Radar Sucahyo mengatakan, pesawat latih tersebut sudah kerap digunakan untuk latihan. Pesawat itu lepas landas dari Bandara Lanud Adi Soemarmo sekitar pukul 11.00. Namun, pesawat tersebut mengalami hilang kontak pada pukul 11.57. Dia masih belum bisa mengungkapkan penyebab pasti jatuhnya pesawat itu. Termasuk mengenai kemungkinan mesin pesawat mati saat masih di udara.

Terkait kapan pesawat dievakuasi, pihaknya juga belum bisa memastikan. Namun, menurut Agus, bangkai pesawat sudah bisa dipindahkan dalam waktu maksimal 24 jam.

BACA JUGA: Percepat Bongkar 2.271 Kotak Suara, Gembok Dijebol

”Penyebabnya apa masih kami selidiki. Sementara pesawat masih tetap di situ. Nanti dari pusat akan mengecek apa penyebabnya. Kita belum jelas apakah kerusakan engine atau apa,” terangnya.

Agus memastikan bahwa kondisi pesawat buatan Swiss pada 1980-an dengan nomor penerbangan LM Bravo 2022 itu masih layak terbang. ”Kami tidak pernah menggunakan pesawat yang tidak layak terbang,” tandasnya.

BACA JUGA: Kembar Siam Rahma-Nurul Dipisah Hari Ini

Kedua awak pesawat yang selamat merupakan siswa penerbangan Skadron Pendidikan Adi Sucipto Jogjakarta. ”Siswanya itu skadronnya ada di Jogja, tapi latihannya di Solo,” katanya.

Lami, 60, warga Kijilan, Sukoharjo, yang menjadi saksi mata, menceritakan bahwa pesawat yang jatuh terbang dari arah timur. ”Mesinnya sudah mati. Tidak ada suaranya. Yang terdengar suara pas pesawatnya jatuh,” kata Lami.

Hal senada diungkapkan Sudardi, 70, petani asal Kradenan, Sukoharjo. Menurut dia, pada saat membuka saluran air di sawahnya, dirinya tidak mendengar suara pesawat. Padahal, kata dia, pesawat latih serupa biasanya bersuara keras.

”Pesawat terbang dari arah timur. Awalnya tinggi, namun lama-lama rendah dan akhirnya nyungsep di situ. Tiba-tiba terdengar suara mak brok! Ternyata pesawat jatuh,” ungkap Sudardi.(sof/JPNN/c9/sof)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satpol PP Bima Akan Dipersenjatai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler