jpnn.com, MALINAU - Event bertajuk Aco Lundayeh yang dihelat di Desa Wisata Pulau Sapi, Malinau, Kalimantan Utara, dijamin sangat meriah.
Pasalnya, peserta dari luar negeri juga akan mengikuti event yang dihelat pada 9-15 Juli 2018 itu.
BACA JUGA: Ogah Kalah dari Kampung 3D, Desa di Malinau Andalkan Ukiran
Sekretaris Kabupaten Malinau Hendris Damus mengatakan, peserta dari Malaysia dan Brunei Darussalam sudah menyatakan diri ambil bagian dalam Aco Lundayeh. Selain peserta dari luar negeri, suku Lundayeh dari Indonesia juga akan meramaikan acara itu.
“Ini event internasional karena juga dihadiri oleh warga Lundayeh yang bermukim di luar Indonesia,” kata Hendris, Kamis (21/6).
BACA JUGA: Siapkan Waktu Anda, Malinau Segera Gelar Event Budaya Seru
Dia menjelaskan, Aco Lundayeh memiliki arti harinya Lundayeh. Menurut Hendris, orang-orang Lundayeh yang ingat Aco Lundayeh akan datang ke lokasi tanpa harus diundang.
Dia menambahkan, para pengunjung akan mendapat suguhan berbagai acara yang menawan.
BACA JUGA: Perjalanan 2 Hari Demi Ikut UNBK, Mereka Juga Anak Indonesia
Di antaranya, perlombaan menggunakan tenaga dan alat peraga, seni tari, seni suara, serta seni cerita.
Tidak hanya itu, event tersebut juga akan dimeriahkan dengan olahraga tradisional serta berbagai macam budaya yang selama ini menjadi kebiasaan masyarakat Lundayeh.
Hendris menambahkan, Aco Lundayeh digelar sebagai bagian dari komitmen pemkab menjadikan Malinau sebagai kabupaten pariwisata.
Saat ini, Malinau memang sedang tancap gas untuk menjadikan pariwisata sebagai andalan.
Di Malinau sendiri sudah ada lima desa wisata yang menjadi daya tarik tersendiri dengan kekhasannya.
Yaitu Desa Wisata Setulang, Desa Wisata Apau Ping, Desa Wisata Long Alango, Desa Wisata Budaya Serindit Malinau Seberang, dan Desa Wisata Pulau Sapi.
Sementara itu, Bupati Malinau Yansen Tipa Padan memuji gerak cepat warga Desa Wisata Pulau Sapi yang terus mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah yang baik.
Warga memang sudah mengecat ukiran-ukiran yang ada di dinding rumah. Aco Lundayeh juga akan digunakan untuk mempromosikan keunikan Desa Wisata Pulau Sapi.
Pemkab Malinau bertekad menjadikan Desa Wisata Pulau Sapi tidak kalah dengan daerah lain yang memiliki keunikan seperti kampung warna-warni dan kampung 3D.
Yansen juga memprediksi kelompok masyarakat Dayak dari luar Kaltara akan meramaikan event itu.
“Mungkin dari Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah yang tujuannya tidak lain memperkaya budaya Dayak yang ada di Kalimantan ini,” tutur Yansen. (ags/fly)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tembak 2 Orang, Pelaku Pilih Menyerahkan Diri ke Polisi
Redaktur & Reporter : Ragil