Para peserta pertukaran pemuda Australia Indonesia atau AIYEP bercerita soal pengalaman mereka. Mulai dari persiapan hingga harapan dari kegiatan yang menitikberatkan pada pemahaman budaya di antara kedua negara.
BACA JUGA: Wanita Tasmania Ini Dihukum Penjara Karena Menyerang Jaksa di Pengadilan
Australia dan Indonesia mengirimkan masing-masing 18 anak mudanya untuk mengikuti program pertukaran pemuda, setiap tahunnya.
Mereka mendapatkan kesempatan untuk lebih mengenal budaya dari negara tetangga terdekat mereka, lewat budaya, sosial, pendidikan, dan dunia kerja.
BACA JUGA: Banyak Diplomat Asing di Australia Perbudak Pembantunya
Dalam waktu selama empat bulan, mereka menjalankan kegiatan selama masing-masing dua bulan di Indonesia dan Australia.
Dalam dua bulan ini, para duta bangsa ini menjalankan dua fase, yakni fase desa dan kota, yang masing-masing berdurasi sebulan lamanya.
BACA JUGA: VIDEO: Ekspresi Seni Soal Kesendirian dan Kesucian Karya Seniman Indonesia
Untuk mengikuti program tahunan ini perlu melewati sejumlah seleksi dan tes. Bagi peserta asal Indonesia, seleksi yang dilakukan diantaranya adalah kemampuan berbahasa Inggris dan kemampuan dalam menampilkan seni dan budaya Indonesia.
Fitri Yandhi Pratama, peserta asal Kalimantan Selatan mengaku sangat bersyukur bisa terpilih jadi peserta tahun ini. Sebelumnya ia sudah mencoba mengikuti tes dalam empat tahun berturut-turut. Baru tahun ini ia berhasil mewakili provinsinya.
"Saya merasa tertantang dan merasa ini adalah salah satu tuga mulia untuk mewakili provinsi dan bangsa saya, Indonesia," ujar Yandhi.
Selama berada di Australia dan Indonesia, para peserta pun tinggal bersama orang tua asuh agar bisa mempelajari secara langsung nilai-nilai budaya yang dimiliki di tiap-tiap negara.
Tentu saja ini dapat mengubah persepsi soal budaya di Indonesia atau Australia, yang biasanya hanya mereka pelajari di buku atau yang dilaporkan di media.
"Yang saya suka dan cukup mengejutkan adalah orang Australia sangat baik," kata Jannatul Firdaus asal Kepulauan Riau. "Mereka sangat baik kepada tetangga, sore hari [keluarga angkat saya] mengundang tetangga ke acara BBQ. Sangat ramah dalam menjamu, yang tidak pernah saya pikirkan akan terjadi di Australia."
Tentu banyak persiapan yang perlu dilakukan oleh para peserta program. Seperti yang dilakukan oleh Cody, pemuda asal Melbourne. Ia mengaku mempelajari bahasa Indonesia dengan lebih giat.
"Saya belajar bahasa Indonesia dengan lebih keras selama tiga minggu," ujar Cody kepada Australia.
"Selain itu juga baca-baca soal Kalimantan Barat. Saya ingin tahu Indonesia semuanya, tidak hanya Jawa," tambahnya.
Kini peserta AIYEP sudah berada di Kalimantan Barat. Selama dua bulan mereka akan melakukan sejumlah kegiatan yang cukup padat di Pontianak dan Sambas.
Diantara kegiatan mereka sehari-hari di Indonesia adalah kerja magang di sejumlah perusahaan dan instansi pemerintah, serta melakukan proyek pembangunan bersama warga lokal.
Tonton video selengkapnya untuk mendengar langsung cerita dari para peserta AIYEP tahun 2015/2016.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sejumlah Pemerintah Daerah di Australia Dipaksa Merger