Peserta Seleksi Usulkan KY Punya Jubir

Senin, 27 September 2010 – 05:05 WIB

JAKARTA - Jelang tes kelayakan dan kepatutan (fit & proper test) di DPR, calon anggota Komisi Yudisial (KY) melempar wacana perbaikan terhadap lembaga pengawas hakim tersebutMisalnya, calon anggota KY dari kalangan akademisi (Universitas Islam Indonesia atau UII) Suparman Marzuki, usul agar lembaga itu memiliki juru bicara seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
 
"Sama seperti di KPK

BACA JUGA: Teroris Tenteng Senjata Masuk Kampung

Modelnya baik sekali
KY jadi akan lebih familiar di mata publik

BACA JUGA: Jumlah Penderita AIDS Terus Bertambah

Juga, untuk meminimalkan kesalahan
Kan sering sesama anggota KY memberi pernyataan berbeda dalam satu perkara yang sama," kata Suparman di Jakarta, Minggu (26/9).
 
Menurut Suparman, dirinya sering menjumpai para anggota KY tidak kompak

BACA JUGA: KontraS Tuding Densus 88 Langgar HAM

Bahkan, seorang anggota kadang tak konsisten dengan pernyataannya kepada media"Kepada wartawan A, dia bilang beginiLalu, kepada wartawan B, dia sudah ngomong lain lagiIni akan buruk di mata masyarakat," ujarnya.
 
Pengajar HAM dan Sosiologi Hukum di Fakultas Hukum UII tersebut memang bukan nama asing bagi KYSaat masih menjabat direktur Pusat Studi HAM UII, seminggu sekali Suparman rapat bersama Ketua KY (kini nonaktif) Busyro MuqoddasSelain itu, selama tiga tahun dia menggarap riset putusan hakim bersama KYDia bahkan ikut menyusun cetak biru lembaga yang kewenangannya diatur langsung oleh UUD 1945 itu.
 
Dalam pengawasan atas hakim, kata Suparman, hubungan KY dan Mahkamah Agung (MA) sering tidak harmonisDua lembaga itu acap terlibat perang pernyataan di mediaDia menilai ketidakharmonisan tersebut disebabkan adanya persoalan undang-undang yang mengatur kewenangan kedua institusiSelain itu, dua lembaga tersebut jarang bertemu dalam forum nonformal"Ini perlu dibenahi," katanya.
 
Di bagian lain, Direktur Indonesian Legal Roundtable Asep Rahmat Fajar menilai, dominasi akademisi di antara 14 calon anggota KY merupakan kemajuanSembilan calon anggota KY merupakan akademisi bidang hukumItu menunjukkan bahwa akademisi telah ambil bagian dalam upaya penegakan hukum"Mereka mulai keluar kampus dan ikut andil dalam pengawasan peradilan," katanya.
 
Namun, dia menilai akademisi punya kelemahanMereka cenderung normatif dalam menilai perkaraAkibatnya, mereka melihat hukum dari kacamata formalPadahal, kata dia, hukum juga harus dilihat secara menyeluruh"Kami juga khawatir gebrakan dari para akademisi kurang karena mereka cenderung birokratis," tuturnya(aga/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... E-KTP Tuntas Pada 2013


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler