Pesona Uang, Seks & Kekuasaan

Rabu, 06 Mei 2009 – 20:04 WIB
UANG, seks, dan kekuasaan bagikan three in oneWangi, menggairahkan, dan mengabulkan banyak impian

BACA JUGA: Pembebasan Golkar dari Candu Berkuasa

Ketiga unsur itu bisa bersekutu, dan publik pun gempar, seperti pernah dilukiskan oleh Richard J
Foster dalam buku berjudul “Uang, Seks, dan Kekuasaan” (1995).

Uang bisa mempengaruhi kebijakan sebuah partai politik dan sikap anggota parlemen

BACA JUGA: Berburu Cawapres Sebelum Deadline

Dapat meraih posisi penting di pentas birokrasi
Sebaliknya, seks bisa meraup uang, dan menjadi senjata untuk menjatuhkan dan menaikkan  seseorang.

Uang dan seks pun bisa meraih kekuasaan

BACA JUGA: Deja Vu Golkar di Pentas Pipres

Adapun kekuasaan memungkinkan mengumpulkan uang dan memesan seks semudah menatap langitMakanya ada istilah power tend to corrupt, saudara sepupu dengan abused of power.

Istilah “tiga ta” bangkit lagi, yakni takhta, harta dan wanitaDalam berbagai kasus besar, unsur Tiga Ta itu telah terpenuhiPernah dua anggota DPR dari dua partai terbesar dengan kursi terbanyak di parlemen tersandung Tiga Ta ituSebagai wakil rakyat, ia punya gaji dan berbagai fasilitas dan tunjangan lumayan.

Syahdan, dengan posisi yang merengkuh “dua ta” yakni tahta dan harta, entah mengapa selalu merasa kurang "lengkap" jika tidak diimbuhi dengan Ta terakhir atawa wanitaAda yang bernama other woman atau other man.

Uniknya, virus ini dapat diidap siapapun dan apapun profesinyaBisa seorang presiden, seperti Clinton dan sebagainyaJika polisi bisa membuktikannya, inilah yang membuat langkah Ketua (nonaktif) KPK, Antasari Azhar tersandung, seperti ditulis media massa.

Kadang kita terperangah mendengar seorang pengayuh becak beristri dua atau tiga, padahal hidupnya Senin-KemisJangan anggp enteng, ia punya Ta pertama, yakni "kekuasaan" patriarkis meski bukan dalam makna "takhta" yang dimiliki oleh seorang raja, presiden, menteri, para pejabat, anggota parlemen, pengacara kaya atau pebisnis sukses.

Masih ingat film “Fatal Attraction” pada 1980-an yang dibintangi  oleh Michael Douglas dan Glen Close itu? Mulanya, killing time sajaTapi si perempuan, walau tahu si pria sudah beranak berbini terus mengejar-ngejarnya, sehingga terjadilah fatal attraction.

***

Lelaki berselingkuh bisa karena sekedar variasi dan refreshing, atau tersebab witing trisno jalaran ora ono wong liyoCinta tumbuh karena sering bersamaAda cinta lokasi ada pula cinta teman sekantor dan sebagainya.

Jika wanita berselingkuh tak selalu demi duitBoleh jadi karena ingin meraih penghargaan kepada dirinya, atau untuk mendapatkan perhatianMisalnya, oh aku masih bisa, yaPaling menonjol tersebab balas dendam jika pernah ditinggal suami atau kekasihBisa saja karena alasan uangAtau karena jatuh cinta kepada orang yang salah, yakni pria yang sudah berkeluargaBisa juga lantaran kesepian, atau karena pergaulan.

Tampaknya ini adalah wilayah psikologiMemang, kaum pria berusia 40 tahun ke atas, biasanya stabil dalam karier dan duitNah, di usia stabil tadi, lelaki tak jarang berprinsip ia ingin menikmati hidupApalagi sudah menjadi anggota parlemen, eksekutif muda di perusahaan bisnis, atau apa sajalah.

Jika diamat-amati ada yang hobi dengan dugem (dunia gemerlapan di malam hari), bermain golf, jarang pulang ke rumah, selingkuh, dan sebagainyaMungkin, karena masyarakat masih sungkan secara terbuka berpoligami, tapi di sisi lain ingin menikmati hidup, maka kemungkinan besar terjadilah perselingkuhan.

Pria cenderung menggemari sex affair, tapi wanita cenderung love affairJika sudah terjadi ikatan emosional, akan berlanjut ke hubungan seksualBegitulah manusia, selalu mungkin menyediakan ruang dan waktu untuk bisa jatuh cinta lagiGawatnya, selingkuh tak pernah direncanakanTiba-tiba sudah terjadi begitu saja, dan sukar untuk surut ke belakang.

Selingkuh itu urusan kemauanJika Anda dikelilingi perempuan secantik Miss Universe, tapi kalau Anda dan dia to say no, selingkuh tidak akan pernah terjadiKuncinya adalah puasa kehendakIngat anak yang lagi lucu-lucunya di rumahTimbang berbagai risiko dan tidak larut dengan kenikmatan sesaat.

Apabila sudah telanjur, maka di tengah masa-masa yang asyik mashuk itu, si wanita terdorong butuh kejelasan statusIa ingin dinikahiSudah kodrati ia ingin punya turunanApalagi saling cinta sudah bersemi.
                                          ***

Dari angle kekuasaan, uang dan seks pun bisa bersenyawaAwalnya, seseorang berjuang merebut kekuasaanSetelah berhasil, biasanya akan disusul oleh sukses secara ekonomi atawa harta, yang meski relatifKemudian disusul “wanita” sehingga lengkaplah rumus Tri-Ta, tahta, harta dan wanita di babak akhir.

Pada awalnya, seseorang mungkin sesuci embun pagi, walaupun sangat relatifBanyak tokoh bangsa di berbagai Negara yang mulanya dikenal sebagai tokoh dan pejuang, tapi belakangan terlibat korupsi, menjadi diktator dan dihujat oleh zaman.

Memeluk kekuasaan dan uang, rupanya bisa fatal attractionPower yang bersenyawa dengan uang telah menumbuhkan karma di saat Anda kehilangan keseimbanganLalu, melakukan perbuatan tercela, entah korupsi dan sejenis, justru ketika masih banyak anak bangsa yang miskin dan dicekam pengangguran.

Para pemangku politik dan ekonomi yang sukses sudah seyogianya dipantau dengan system yang transparan dan akuntabelHamba hukum tak boleh bertemu terdakwa dan pengacaranya kecuali dalam proses hukum resmiDilarang lobi di lapangan golf, hotel dan kafe, termasuk antara anggota DPR dan pejabat pemerintahan.

Memang selingkuh cewek atau proyek sulit memantaunya karena bermain di pojok yang eksklusifPadahal, jabatan yang diemban bukan masalah individualApa urusannya jika seorang pejabat publik bersunyi-sunyi dengan seorang perempuan, yang bukan anak istri padahal gaji dan fasilitasnya berasal dari dana publik?

Perselingkuhan pejabat publik bukan urusan personalTetapi ranah ekonomi-politik, dan menjadi urusan NegaraSeyogianya seleksi para pejabat publik wajib mendeteksi keseimbangan kepribadian seorang kandidatApakah moralnya setangguh batu karang, atau gampang meleleh melihat tumpukan uang dan sosok-sosok yang bening? (*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Kejutan dalam Pemilu 2009


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler