Peta Koalisi Ditentukan Hasil Rapimnas PD dan Golkar

Minggu, 18 Mei 2014 – 10:20 WIB

jpnn.com - JAKARTA -- Dua poros yang sudah pasti mencalonkan calon presiden yakni PDIP yang mengajukan Joko Widodo dan Gerindra yang mengusung Prabowo Subianto, masih menunggu hasil Rapimnas Partai Demokrat dan Partai Golkar yang digelar hari ini.

Pakar Komunikasi Politik Universitas Mercubuana Heri Budianto mengatakan, hal itu ditandai masih ditundanya pengumuman calon wakil presiden oleh dua poros yang sudah mengusung capres itu.

BACA JUGA: Gelar Rapimnas Hari Ini, Demokrat Pastikan Arah Koalisi

Karenanya, Heri memastikan hasil rapimnas Demokrat dan Golkar hari ini akan menentukan arah koalisi pemilihan presiden 9 Juli 2014.

"PDIP terlihat menunggu kepastian Golkar," ungkap Heri kepada JPNN, Minggu (19/5).

BACA JUGA: Dahlan: Kemauan Itu Seperti Emas

Bukan tanpa alasan Heri menyebut PDIP menantikan kehadiran Golkar. Setidaknya ada dua hal yang membuat partai Banteng menanti keputusan Rapimnas Beringin. Pertama, PDIP masih berharap Golkar mendorong Jusuf Kalla untuk menjadi pasangan Jokowi.

"Ini tentu akan semakin membuat PDIP percaya diri, jika JK diputuskan rapimnas Golkar diajukan untuk Jokowi," ujar Direktur Eksekutif PolcoMM Institute.

BACA JUGA: Kemenkes Gagal Sosialiasikan MERS

Kedua, PDIP ingin agar Golkar bersama-sama memperkuat parlemen nantinya. Sehingga, jika Golkar bergabung maka lebih dari setengah parlemen merupakan bagian koalisi partai berlambang banteng moncong putih itu.

"PDIP sangat berharap Golkar bersama mereka. Sebab PDIP sudah membaca arah politik ke depan," kata doktor muda lulusan Universitas Gajah Mada Yogyakarta itu.

Sedangkan Rapimnas Demokrat juga dinantikan Gerindra. Sebab, jika Demokrat memutuskan bergabung dengan Gerindra, maka Prabowo semakin percaya diri untuk mengusung Hatta Rajasa sebagai cawapres.

Heri melihat, duet Prabowo - Hatta tengah menunggu dukungan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. "Jika SBY bergabung maka duet ini dipastikan jadi," tegasnya.

Tak hanya Demokrat, Heri pun melihat bahwa Golkar juga ditunggu Gerindra. Jika akhirnya Golkar bersama Gerindra maka peluang cawapres partai besutan Prabowo itu akan berasal dari partai yang dipimpin Aburizal Bakrie ini.

Menurutnya, kehadiran Golkar di Gerindra juga akan membuat Partai Amanat Nasional berpikir ulang untuk bersama-sama di koalisi partai Prabowo.

Nah, kata Heri, jika duet Prabowo-Hatta batal  karena Golkar masuk, maka kemungkinan PAN akan ke Demokrat.

"Saya mencermati bahwa koalisi sampai sebelum keputusan rapim dan deklarasi pasangan capres dan cawapres, masih menyimpan alternatif-alternatif," katanya.

Menurutnya, alternatif yang akan terjadi bisa saja yang di luar perkiraan publik. "Termasuk siapa cawapres yang akan diusung oleh masing-masing partai," pungkasnya. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penetapan Kelulusan Honorer K2 Target Tuntas Mei


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler